29 Des 2021

Inovasi Cepat Respon Masyarakat Sepanjang 2021

Oleh:Amira Sofa

Editor:Aditya Gagat Hanggara

29 Des 2021

Sepanjang tahun ini, Jakarta telah menyelesaikan 127.534 laporan warga (data per 27 Desember). Sistem yang mengintegrasikan 14 kanal pengaduan warga Jakarta adalah Cepat Respon Masyarakat (CRM). Melihat krusialnya peran CRM, Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Smart City terus mengembangkan sistem ini, agar pelapor mendapatkan pengalaman melapor yang semakin aman dan nyaman. Terbukti selama 2021, ada cukup banyak inovasi yang telah dibuat. Apa saja inovasi tersebut? Mari cari tahu lewat artikel berikut.

4 April 2021: Fitur Validasi dan Verifikasi

Pada 4 April 2021, versi terbaru aplikasi CRM yang digunakan oleh petugas untuk menindaklanjuti laporan warga diluncurkan. Terdapat dua fitur baru pada CRM v2.0 ini, yakni Validasi dan Verifikasi TL. Apa perubahan yang hadir karena dua fitur ini?  

Pada CRM v2.0, ketika laporan kamu selesai ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, maka status laporan kamu menjadi Menunggu Validasi. Validasi ini akan dilakukan oleh Biro Pemerintahan. Jika tindak lanjut OPD sudah sesuai dan diterima, status laporan kamu akan berubah menjadi Selesai. Namun, jika tindak lanjut tidak diterima, maka status laporan berubah menjadi TL Ditolak.


 

Nah, untuk beberapa laporan yang memerlukan pengecekan langsung, Biro Pemerintahan akan melakukan verifikasi ke lapangan terlebih dahulu. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa TL yang dilakukan OPD sudah sesuai standar. Jika sesuai, maka laporan kamu akan diselesaikan dan status laporan berubah menjadi Selesai. Kalau tidak sesuai, jangan khawatir, laporan kamu dianggap belum selesai dan proses diulang hingga kondisi di lapangan sesuai. Adanya fitur ini akan membantu kamu sebagai pelapor mendapatkan tindak lanjut yang sesuai standar, sehingga masalah benar-benar tuntas. 

4 Mei 2021: Private by Default

Smartcitizen khawatir identitas sebagai pelapor bocor? Tak perlu khawatir. Per 4 Mei 2021 lalu, CRM dikembangkan dengan inovasi baru berupa sistem private by default. Inovasi ini mengakibatkan penyesuaian tampilan pada petugas CRM yang membuat keamanan data pelapor semakin terjamin. Adapun penyesuaian tampilan tersebut sebagai berikut:
 

  1. Laporan yang bersifat privasi diberi label privasi dan foto dikunci, sehingga tidak dapat dilihat. Akses foto hanya dapat diberikan oleh Biro Pemerintahan. 
  2. Laporan yang bersifat publik atau tidak privasi pun diberi label, agar petugas tetap menjaga kerahasiaan data laporan, meski bukan laporan privat. 
  3. Laporan bersifat privasi tidak muncul pada Portal CRM dan hanya dapat dilihat, terkecuali foto laporan, dalam aplikasi CRM petugas yang bersangkutan serta aplikasi JAKI milik pelapor. 
  4. Nama pelapor menjadi anonim, baik ketika diakses oleh petugas maupun Biro Pemerintahan. 

11 Juli 2021: Private by Default (lanjutan)

Melanjutkan upaya menjaga identitas pelapor yang dilakukan pada 4 Mei 2021, pada 11 Juli 2021 terdapat pemberian label dalam semua laporan publik (tidak hanya laporan privat) dan laporan TL dalam CRM agar identitas pelapor terjaga. Tujuannya untuk mengingatkan petugas bahwa detail terkait laporan, termasuk data pelapor, tidak dapat disebarluaskan, terlepas dari apakah laporan tersebut privat ataupun publik. 

Laporan publik


 


 

Laporan privat

19 Juli 2021: Tanggal dan Jam Laporan Tersembunyi

Masih dalam upaya perlindungan identitas pelapor, pada 19 Juli 2021, sistem CRM dikembangkan, sehingga jam dan detail laporan lain hanya dapat dilihat oleh user dengan tag petugas-validasi, admin-tiket, dan administrator. Tujuannya agar tidak ada pihak tak bertanggung jawab yang melakukan screening laporan melalui tanggal dan jam. Tak hanya dari sisi detail laporan, upaya perlindungan identitas pelapor lainnya juga dilakukan dari sisi petugas. Nama petugas yang menindaklanjuti laporan terkait akan ditampilkan dalam CRM. Jadi, jika ada kebocoran data, dapat diketahui siapa petugas yang bertanggung jawab menindaklanjuti laporan tersebut. 

Itu tadi inovasi yang telah dilakukan tim di balik CRM dari hari ke hari selama 2021. Selain inovasi signifikan tersebut, ada pula beberapa perbaikan keamanan bersifat minor yang dikembangkan. Pada dasarnya, semua inovasi ini dibuat untuk menciptakan ekosistem pengaduan yang aman dan nyaman. Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta pun masih akan terus mengembangkan sistem ini. Karena itu, jangan ragu melapor melalui kanal pengaduan milik Pemprov DKI, ya. Jika ingin melapor lewat platform yang terintegrasi dengan fitur lain, kamu bisa menggunakan aplikasi JAKI(Jakarta Kini). JAKI dapat kamu unduh melalui Google Play Storeataupun Apple App Store. Yuk, unduh dan laporkan permasalahan kota Jakarta di sekitarmu! 

Artikel CRM Lainnya

Selama enam bulan pertama 2024, 13 kanal aduan Jakarta menerima lebih dari 95.000 laporan. Baca selengkapnya di sini.

CRM (Cepat Respon Masyarakat) Jakarta terus menindaklanjuti permasalahan yang dilaporkan. Inilah perjalanannya selama 2023.

Cepat Respon Masyarakat mengintegrasikan 13 kanal aduan Pemprov DKI. Mau dengar apa kata pelapor soal CRM? Baca di sini.

Selama tiga bulan terakhir, CRM menerima berbagai permasalahan publik dari pelapor-pelapor di Jakarta. Ayo, cek di sini!

Pakai Twitter atau Facebook untuk melapor, CRM atau Cepat Respon Masyarakat mengintegrasikan saluran yang sesuai untuk kamu. Ayo, cek di sini!

Sering liat parkir liar? Kamu bisa loh lapor parkir liar yang kamu temukan di Jakarta lewat JAKI. Yuk, cari tahu caranya di sini.