14 Apr 2022

Varian Omicron: Bagaimana Cara Pencegahannya?

Oleh:Teresa Simorangkir

Editor:Aditya Gagat Hanggara

14 Apr 2022

Varian Omicron (atau varian B.1.1.529) telah menyerang Indonesia. Di tengah aktivitas masyarakat yang berangsur-angsur normal, hal ini membawa perasaan khawatir bagi kita. Di Indonesia, kasus varian Omicron pertama kali terkonfirmasi pada 16 Desember 2021. Varian Omicron menginfeksi salah satu petugas yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Menteri Kesehatan pun sudah menyampaikan bahwa penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah infeksi varian Omicron?

Penyebaran Varian Omicron di Negara Lain

Berdasarkan data yang dilaporkan Statista, Inggris menjadi negara yang memiliki kasus varian Omicron tertinggi dengan total lebih dari 124.435 kasus (data per 12 Januari 2022). Setelah itu, Amerika Serikat dengan total 90.211 kasus, Denmark 18.255 kasus, Prancis 4.686 kasus, dan Australia 3.831 kasus.

Yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Varian Omicron

Banyak sumber menyatakan bahwa varian Omicron menyebabkan gejala infeksi yang lebih ringan dibanding varian lain. Namun, hal ini tak boleh dianggap remeh, sebab sifat varian Omicron yang lebih infeksius berpotensi menyebabkan tenaga kesehatan dan rumah sakit kembali kolaps. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperkirakan, ada kemungkinan penyebaran varian Omicron akan melampaui varian Delta di tengah masyarakat. Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penyebaran varian Omicron.

Hindari Bepergian ke Luar Negeri

Penambahan kasus varian Omicron di Indonesia, termasuk Jakarta, didominasi oleh WNI yang baru kembali dari perjalanan luar negeri. Pemerintah dan warga butuh antisipasi ketat untuk menghindari varian Omicron, karena kecepatan infeksinya yang lebih tinggi dibandingkan varian orisinal SARS-CoV-2. Ditambah lagi, laju penyebaran Omicron di Indonesia terus meningkat sejak pertama kali terkonfirmasi. Hingga 16 Januari 2022, sebanyak 407 orang Indonesia sudah terinfeksi varian ini.

Berdasarkan SE Satgas Penanganan COVID-19 №1/2022, Pemerintah Indonesia melarang Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia jika memiliki riwayat perjalanan dua minggu terakhir dari 14 negara berikut. Pertama, kunjungan dari negara yang sudah mengonfirmasi kasus varian Omicron, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, dan Prancis. Lalu, negara-negara yang secara geografis berdekatan dengan keempat negara tersebut, yakni Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, serta Lesotho. Terakhir, negara yang jumlah kasus Omicronnya lebih dari 10.000 kasus, yaitu Inggris dan Denmark.

Segera Lakukan Tes Bila Ada Gejala Demam

Varian Omicron memiliki gejala yang mirip dengan flu. Bedanya, infeksi Covid-19 yang bergejala kerap kali ditandai dengan demam. Sedangkan, flu bisa dengan atau tanpa demam. Orang yang terinfeksi Covid-19 juga biasanya mengalami anosmia (kehilangan daya penciuman), sakit tenggorokan, batuk kering, hidung tersumbat, nyeri otot, hingga nyeri punggung bawah. Bila kamu merasakan gejala ini, apalagi setelah bertemu orang lain, lebih baik segera lakukan tes antigen atau PCR, ya.

Vaksinasi dan 6M Masih Ampuh

Virus penyebab Covid-19 akan terus bermutasi selama virus tersebut menyebar. Jadi, cara terbaik untuk mencegah varian baru adalah dengan menghentikan penyebaran virus. Di samping menghindari perjalanan ke luar negeri, pencegahan varian Omicron dapat dilakukan dengan vaksinasi dan secara konsisten menerapkan 6M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi bepergian, serta menghindari makan bersama).

Dalam penelitian terhadap lebih dari satu juta kasus Covid, peneliti di Inggris menemukan bahwa orang yang telah mendapat dosis booster 81% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit, dibandingkan orang yang tidak divaksin. Untuk kasus varian Omicron, orang yang sudah menerima dua dosis vaksin memiliki risiko 65% lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit.

Waspada Varian Omicron dengan JAKI

Smartcitizen, fitur-fitur JAKI dapat menemanimu agar tetap waspada terhadap kasus Covid-19 di Indonesia, lho. Kalau kamu menemukan pelanggaran PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), kamu bisa menggunakan JakLapor sebagai kanal pelaporan. Lalu ada Safe Entrance yang wajib kamu pakai saat memasuki dan meninggalkan ruang publik. Terakhir, untuk mengetahui perkembangan kasus Covid-19 serta informasi vaksinasi, JakWarta akan menyajikan informasi terbaru setiap hari. Belum punya JAKI? Yuk, download aplikasinya di Play Store atau App Store.

Varian baru seperti varian Omicron merupakan bukti bahwa pandemi masih jauh dari kata selesai. Oleh karena itu, mari tetap jaga diri kita dan orang-orang di sekitarmu.


 

Penulis dan Editor

Artikel Covid-19 Lainnya

Vaksinasi booster kedua ada di Puskesmas Kecamatan dan RSUD. Gak perlu daftar, kamu tinggal bawa KTP atau tiket vaksinasi. Baca selengkapnya di sini.

Sudah dapat vaksin booster kedua? Berikut panduan vaksinasi di Jakarta untuk jadi acuan kamu jika ingin mendaftar. Baca di sini.

Vaksin Covid-19 sudah ada di depan mata. Mari kita gali lebih dalam alasan mengapa kamu harus vaksinasi Covid-19!

Apakah kamu masih ragu untuk divaksinasi? Tidak perlu khawatir. Vaksinasi Covid-19 ini aman dan punya banyak manfaat, loh.

Booster kedua Covid-19 sudah ada di fasilitas kesehatan Jakarta. Punya pertanyaan terkait pendaftarannya atau vaksin? Dapatkan jawabannya di sini.

Vaksin booster kedua udah ada di Jakarta! Apa aja sih manfaatnya? Cari tahu di sini, ya.