20 Jun 2023

Satu Sore dengan Ivan Lanin

Oleh:Eva Simorangkir

Editor:Ramdan Malik Batubara, Aditya Gagat Hanggara

20 Jun 2023

Apa bahasa Inggrisnya “gegar budaya”? Apa bedanya “iri” dan “cemburu”? Ini antara lain pertanyaan menggelitik Ivan Lanin dalam JSCLab Sharing #3 pada 9 Juni 2023. Apakah Smartcitizen pernah dengar namanya? Mungkin iya! Kalau belum pernah, sini saya kasih tahu. Ivan Lanin adalah seorang pakar internet yang antusias menggeluti bahasa Indonesia. Ia mendirikan Narabahasa dan menyebut dirinya sebagai seorang Wikipediawan. Pada Jumat sore itu, ia menyampaikan materi yang berjudul "Cakap Berbahasa dalam Dunia Kerja". Penasaran dengan acaranya? Yuk, bahas sekarang!

JSCLab Sharing #3 Ivan Lanin


 

Halo, Uda Ivan Lanin

JSCLab Sharing #3 dimulai pukul 15:30 sore. Tapi, seperti seorang profesional pada umumnya, Ivan Lanin tiba lebih awal di lab atau kantor kami. Ia masuk ke ruangan dengan mengenakan batik, tersenyum sambil menyalami semua orang satu per satu. “Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu!” kata saya dalam hati.

Orang-orang biasanya memanggilnya Uda Ivan karena beliau orang Minangkabau. Uda adalah panggilan kepada lelaki yang dituakan dalam bahasa Minang. Ia sempat mengobrol dengan beberapa kawan Jakarta Smart City yang telah berada di ruangan. Yang menarik, ia mengaku selalu menggunakan ChatGPT. Sebagai seseorang yang menggunakan ChatGPT, saya merasa “terpanggil”. Saya bilang menggunakan ChatGPT sebagai "tempat curhat". Ia tertawa, menunjukkan rasa maklumnya. "Teman-teman kita tidak selalu ada." Ngerti juga, ya! Ia juga berharap, akan ada yang menciptakan versi Indonesia dari Grammarly. Adakah yang tertarik untuk bikin KBBI-ly?
 

Uda Ivan Lanin Dulu dan Sekarang

Uda Ivan membuka presentasinya dengan pertanyaan anaknya, “Apa pekerjaan Ayah?” Ia menjawab, "Ayah guru bahasa Indonesia." Yang menarik, ia tidak memiliki latar belakang pendidikan bahasa Indonesia. Ia lulus dari Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, pada 1999. Untuk gelar magisternya, ia kuliah di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. "Orang bilang, saya itu insinyur bahasa," guraunya. Semua teman tertawa, sebab  jelas tidak ada yang bergelar resmi insinyur bahasa.

JSCLab Sharing #3 Ivan Lanin

Uda Ivan menjadi kontributor Wikipedia pada 2006, dengan suntingan perdananya yang berjudul “Pajak Penghasilan”. Ia bercerita kepada audiens tentang alasan mulai gemar berkontribusi di Wikipedia. Ternyata, motivasinya sederhana: karena anaknya. Ia ingin Arka–nama sang anak–melihat namanya di Wikipedia saat mengerjakan tugas sekolah. Waktu itu, ia sempat melihat Arka sedang mengerjakan sesuatu dengan teman-temannya, sambil membuka Wikipedia. Dengan senang, ia berkata, "Cari nama ayah di situ!" Ia merasa bangga ketika halaman tentang dirinya muncul. "Untuk membanggakan anakaja lama banget ya, nunggunya," kenangnya. Ah, yang benar aja!

Sebelum memulai materinya, Uda Ivan juga mengingat masa ketika ia menjadi Konsultan Tata Kelola. Posisi pekerjaan tersebut membuatnya lebih banyak berbicara dengan orang-orang, sementara ia sudah terbiasa bekerja di belakang meja. 

"Ketika itu, terjadi gegar budaya. Ayo, ada yang bisa cari bahasa Inggrisnya ‘gegar budaya’?” tanyanya.

"Culture shock!" jawab Amira, Senior SEO Specialist kami. Uda Ivan pun tersenyum, menandakan jawaban tersebut benar.

Uda Ivan Lanin Sang Guru

Uda Ivan mengingatkan, ada perbedaan antara berbicara dengan baik dan benar. Kalau berbicara dengan baik, artinya kamu berbicara dengan memperhatikan konteks kalimat. Sedangkan berbicara dengan benar, berarti kamu menggunakan tata bahasa yang tepat.

"Hai, tukang cabai. Siang ini indah sekali. Apakah saya dapat membeli satu kilogram cabai?” Itu contoh berbicara dengan benar, tetapi tidak baik. Kamu tidak perlu berbicara secara formal kepada penjual cabai. Cukup katakan, "Bang, beli cabe sekilo!" Nah, baru itu artinya berbicara dengan baik.

JSCLab Sharing #3 Ivan Lanin

"Ketika menggunakan bahasa formal dalam situasi yang nonformal, kita akan terdengar aneh ngomong dengan teman kita,” jelas Uda Ivan. Tantangannya adalah saat berbicara sebagai seorang profesional, kita perlu menguasai keterampilan bercakap secara formal. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan tujuan penulisan kita. Kreatiflah jika kita ingin menulis puisi, cerpen, novel, atau iklan. Untuk berita, esai, siaran pers, surat resmi, laporan, karya ilmiah, atau kontrak, menulis dengan tertib penting pula.

Sumber: Ivan Lanin

Kami juga belajar tentang pemilihan kata. Apa bedanya “iri” dan “cemburu”? "Iri itu untuk sesuatu yang belum kita miliki, kita pingin. Cemburu, kita sudah punya, tapi takut lepas," ungkap Uda Ivan. 

“Oh!” begitu reaksi bersama audiens.

Banyak Ilmu, Banyak Hadiah

Audiens sore itu tidak pulang dengan tangan kosong. Community Specialist kami, Jianly, menyusun kuis yang menyenangkan untuk dijawab. Ada tiga pemenang yang mendapatkan hadiah, diserahkan oleh Uda Ivan. Foto berikut ini adalah Nida, Junior Data Analyst kami, sebagai salah satu pemenang.

JSCLab Sharing #3 Ivan Lanin

Tak disangka, ini ternyata kunjungan pertama Uda Ivan ke Balai Kota DKI Jakarta. "Warga Jakarta macam apa saya?" ejeknya kepada diri sendiri. Semoga kunjungannya kali ini bisa dikenang terus, ya! Kalau ini foto Uda Raedi, Head of Communications kami yang juga orang Minang, saat memberikan kenang-kenangan kepada Uda Ivan.

JSCLab Sharing #3 Ivan Lanin

Dua jam telah berlalu dan saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada sang guru. Harapannya, JSCLab Sharing #3 ini memberikan manfaat bagi semuanya. 

Ingat, JSCLab Sharing terbuka untuk umum, lho! Kalau kamu ingin belajar kepada pembicara tertentu, silakan rekomendasikan kepada kami! Pantau media sosial Jakarta Smart City untuk informasi lebih lanjut tentang JSCLab Sharing. Sampai jumpa!

Penulis dan Editor

Artikel Events Lainnya

Antusias nunggu waktu berbuka puasa? Yuk, ngabuburit di event-event Ramadan ini!

Kalau lagi nyari event-event asyik buat isi libur panjang, coba cek ini!

Hobi nonton acara kesenian dan kebudayaan? Jakarta punya banyak. Yuk, cek di sini!

Tak lagi menjadi ibu kota pada 2024, Jakarta siap menjadi kota global. Apa sajakah yang perlu dipersiapkan? Cari tahu di sini!

Kegiatan utama Hack4ID x JAKI rampung minggu lalu! Selama dua hari, startup founders berinovasi mengembangkan JAKI. Simak keseruannya di sini.

Dalam tiga hari, Berlin dan Jakarta menampilkan kesuksesan hasil kerja sama sebagai sister cities. Yuk, simak keseruannya!