Menegaskan perannya sebagai laboratorium inovasi sekaligus penghubung bagi warga dan pemerintah, Jakarta Smart City berkolaborasi dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital mengadakan Hack4ID x JAKI. Hack4ID sendiri merupakan kompetisi pemrograman dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang bertujuan untuk menggali ide solusi peserta yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan industri dan membangun kolaborasi dengan pelaku industri di Indonesia. Dalam edisi yang berkolaborasi dengan JAKI, Hack4ID mengajak para peserta untuk mencari solusi atas masalah yang ditemui di Jakarta dengan mengembangkan inovasi dan menerapkannya dalam aplikasi JAKI.

JAKI merupakan super-app kota Jakarta yang menyediakan layanan publik yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan warga Jakarta, seperti pelajar atau mahasiswa, pekerja kantoran, pencari kerja, wirausahawan, dan pengelola rumah tangga. Layanan publik yang tersedia untuk berbagai profil warga tersebut beragam, mulai dari lapor permasalahan hingga cek harga pangan.

Lalu, apa saja inovasi yang tercetus pada Hack4ID x JAKI untuk pengembangan aplikasi JAKI? Bagaimana keseruan Hack4ID x JAKI? Baca terus untuk cari tahu.

Rangkaian Acara Hack4ID x JAKI

Hack4ID x JAKI terdiri dari tiga rangkaian acara, yakni Kick-off dan Scouting, Kegiatan Utama Hack4ID, serta Post-event berupa Workshop dan Tracking & Monitoring.

Kick-off dan Scouting

Kegiatan Kick-off bersama pelaku industri terlibat dilaksanakan secara daring pada Jumat 22 September, pukul 15.00–16.00 WIB. Dalam kegiatan ini, mitra industri dan pemangku kepentingan memberi gambaran mengenai tantangan industri di Jakarta beserta inisiasi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. Setelah sesi pemaparan, peserta dapat mengajukan pertanyaan yang selanjutnya akan dijawab oleh para mitra industri. Dengan adanya Kick-off ini, peserta jadi terbekali dengan wawasan dan pengetahuan terkait industri yang bisa membantu mereka saat hackathon nanti.

Kegiatan Utama Hack4ID x JAKI

Kegiatan utama Hack4ID x JAKI yaitu hackathon yang dilaksanakan pada 26 dan 27 September 2023 di Future City Hub, Jakarta Box Tower, Lantai 23. Selama dua hari tersebut, peserta melontrakan berbagai ide solusi yang sesuai dengan kebutuhan industri, dengan menggunakan dasar-dasar metode design sprint.

Hari pertama Hack4ID x JAKI dibuka dengan sambutan Yudhistira Nugraha, selaku Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City. Ia menyampaikan bahwa super-app JAKI yang ada saat ini memiliki beragam fitur layanan publik yang bisa memenuhi kebutuhan warga. Namun, pengembang aplikasi perlu mengetahui masalah yang dihadapi warga, sehingga bisa mengembangkan inovasi yang tepat guna untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. “Untuk itu, kami terbuka atas masukan dan ide dari rekan-rekan (peserta) untuk pengembangan aplikasi JAKI. Semoga dari beberapa solusi yang tercipta selama dua hari ke depan, ada yang berpotensi untuk kami ajak berkolaborasi dan diintegrasikan ke JAKI,” ujar Yudhistira.

Yudhistira Nugraha, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City

Workshop: Problem-Solution Fit

Selanjutnya, Hack4ID x JAKI masuk ke kegiatan inti pertama, yakni Workshop: Problem-Solution Fit yang dibawakan oleh Athaya Kadzima (Senior Associate BNI Ventures). Pada sesi ini, Athaya memperkenalkan peserta dengan cara mengidentifikasi masalah, melakukan riset pasar dan persona pengguna, mencari ide solusi dan perbandingan, hingga melakukan validasi atas solusi.

Athaya Kadzima, Senior Associate BNI Ventures

Design Sprint: Pembentukan Kelompok sampai Penentuan Tujuan

Setelah dibekali dengan insight mengenai Problem-Solution Fit, peserta mulai diminta untuk mengaplikasikan materi pada sesi sprint. Selama Hack4ID x JAKI berlangsung, sesi sprint dipandu oleh sprint master, yaitu Faizah (Research & Program Development Gerakan Nasional 1000 Startup Digital). Para peserta dibagi ke dalam kelompok rintisan (startup) yang dibantu oleh fasilitator dari Jakarta Smart City.

Faizah, Research & Program Development Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

Pada awal sprint, peserta diminta untuk saling berkenalan untuk kemudian mengetahui ketertarikan dan spesialisasi masing-masing. Dari situ, peserta diminta membentuk kelompok berdasarkan solusi yang mau diatasi dari permasalahan aplikasi JAKI sebagai super-app warga Jakarta. Para peserta dapat memilih satu di antara tiga solusi, yaitu Integrasi Data, Minimnya Engagement JAKI, dan Pengembangan Fitur Baru.

Terdapat enam startup yang terbentuk, yaitu Hackaty Hack, Kumpulin, JakFinders, JakWheels, JakBon, dan JakLaris. Masing-masing memiliki solusi yang berbeda-beda untuk aplikasi JAKI, seperti peningkatan engagement aplikasi JAKI, fitur yang bisa mencari titik lokasi SPBU dan mesin pengisi daya baterai handphone, maupun fitur yang bisa merekam jejak karbon pengguna JAKI.

Setelah itu, keenam startup tersebut diminta menjelaskan permasalahan yang ingin diselesaikan dan memetakan stakeholder terkait masing-masing permasalahan. Mereka juga diberi materi tentang penentuan akar permasalahan spesifik yang ingin diangkat untuk pengembangan produk. Kemudian, tiap startup diminta untuk brainstorming dan memaparkan pemetaan pengembangan produk mereka.

Mentoring

Setiap startup yang sudah lebih jelas konsep dan tujuan solusinya, masuk ke tahap berikutnya, yakni sesi mentoring dengan para mentor. Adapun mentor Hack4ID x JAKI yakni Alvin Aulia Akbar (Former Founder Sekolahmu), Ikhsan Jauhari (Chef Evangelist ASTHA), Raka Ikrar (Project & Content Manager HI Incubator), Abhi Abduh (Digital Growth Indodax), Raedi Fadil (Marketing Communications Manager Jakarta Smart City), dan Andy Ernesto (Business Analyst Jakarta Smart City). Pada sesi ini, keenam mentor akan berkeliling ke setiap startup untuk menggali lagi gagasan para peserta dan memberikan saran maupun pandangan dari sisi bisnis.

Selesai sesi mentoring menjadi pertanda bahwa kegiatan Hack4ID x JAKI pada hari pertama telah berakhir. Sebelum kegiatan hari pertama ditutup, sprint master memberikan tugas kepada peserta, berupa riset untuk dikumpulkan pada hari kedua Hack4ID x JAKI.

Solution Sprint: Mengeksplorasi Ide-ide Inovatif

Jika pada hari pertama, para startup founders difokuskan untuk mengumpulkan gagasan terkait solusi yang ingin dibuat untuk aplikasi JAKI, pada hari kedua startup founders merancang solusi tersebut, hingga mempresentasikannya di hadapan juri.

Setelah pembukaan dari MC, hari kedua Hack4ID x JAKI dimulai dengan sesi Solution Sprint yang dipandu oleh Gita Andini (Research & Program Development Gerakan Nasional 1000 Startup Digital). Pada sesi ini, startup founders dijelaskan diminta kembali brainstorming ide-ide inovatif untuk solusi mereka dan menuangkannya dalam sketsa solusi untuk menjabarkan bagaimana solusinya akan bekerja.

Workshop: Pitching 101

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hasil akhir dari kegiatan utama Hack4ID x JAKI adalah setiap startup memaparkan solusi atau produk rancangannya dalam bentuk pitch deck kepada dewan juri. Namun, sebelum itu, startup founders dibekali dengan materi terkait Pitching 101 oleh Dama Aji, selaku Associate Antler dan Manajer Hub Jabodetabek dan Banten. Melalui sesi ini, startup founders dapat memilih akar permasalahan spesifik yang ingin diangkat untuk pengembangan produk, mengetahui seni mengemas permasalahan dan solusi dalam cerita, struktur dan konten yang tepat dalam pitch deck, hingga cara mempresentasikan pitch deck dengan menarik dan persuasif.

Dama Aji, Associate Antler & Manajer Hub Jabodetabek dan Banten

Mentoring

Kegiatan dilanjutkan dengan mentoring. Pada sesi ini, startup bisa berkonsultasi dengan para mentor seperti hari sebelumnya. Hanya saja, pada sesi mentoring hari kedua, startup founders fokus membuat pitch deck. Mentor dapat memberi masukan terhadap pitch deck yang dibuat oleh masing-masing startup.

Final Pitching

Setelah pitch deck rampung pada sesi sebelumnya, perwakilan dari enam startup tersebut secara bergiliran mempresentasikan pitch deck terkait solusi yang ditawarkan dan ingin dikembangkan kepada ketiga dewan juri. Adapun juri dari Hack4ID x JAKI yaitu Bianca Widjaja dari Investment BNI Ventures, Falah Thariq selaku Fund Manager GSMA, dan Juan Intan Kanggrawan, Head of Research and Data Analytics Jakarta Smart City. Setiap startup mendapat waktu sekitar 3–5 menit untuk pemaparan. Setelah itu, para juri akan memberikan tanggapan maupun saran terkait pengembangan solusi setiap startup, yang dapat digunakan untuk mengasah kembali sprint goal-setting mereka.

Kegiatan utama Hack4ID x JAKI ditutup dengan sesi foto bersama. Setelah hackathon yang diadakan selama dua hari ini, akan ada post-event berupa bootcamp bagi startup yang sudah maupun belum mengikuti Hack4ID.

Itu tadi, keseruan Hack4ID x JAKI bersama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital! Kamu tertarik ikut hackathon semacam ini? Pantau media sosial 1000 Startup Digital. Kamu juga bisa loh, berkontribusi terhadap pengembangan layanan publik digital di Jakarta dengan terus menggunakan JAKI. Terlebih, kini aplikasi JAKI diperbarui dengan konten dan tampilan yang disesuaikan dengan persona dan profil kamu sebagai pengguna. Belum punya aplikasinya? Download di Google Play Store atau Apple App Store.