JSCF 2023: Semangat Jakarta Menuju Kota Global
Ibu kota Indonesia akan pindah pada 2024. Smartcitizen, sudah tahu kan? Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan resmi menggantikan status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI). Istana Negara dan kementerian pun akan pindah ke IKN. Lalu, apa nih, tugas Jakarta selanjutnya? Tentu, Jakarta akan terus mengentaskan permasalahan urban serta mewujudkan kota cerdas (smart city) berstandar global. Peran Jakarta sebagai pusat perekonomian, bisnis, peleburan budaya, serta perkembangan teknologi akan terus dilanjutkan.
Suatu kota global bersifat unggul secara kompetitif dan menonjol di bidang ekonomi berskala dunia. Beberapa contoh kota global yang berpengaruh di dunia adalah New York di Amerika Serikat, London di Inggris, dan Tokyo di Jepang. Keadaan suatu kota global mendorong perkembangan smart city. Di Jakarta, pengembangan smart city sudah dimulai oleh Jakarta Smart City, untuk mencapai ke tingkat global, sehingga setara kedudukannya dengan kota-kota global lain di dunia. Lewat Jakarta Smart City Forum 2023, Jakarta pun menampilkan upaya-upaya untuk menjadi smart city berskala global.
Yudhistira Nugraha (Jakarta Smart City) dan Sigit Wijatmoko (Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta) di Jakarta Smart City Forum 2023. Foto: Arya Wirawan Maulana/Jakarta Smart City
Praacara Sebagai Edukasi Smart City
Praacara Jakarta Smart City Forum 2023 dilakukan dengan menyelenggarakan sejumlah rangkaian kegiatan. Setiap kegiatan berfokus pada edukasi kepada seluruh peserta, yang terdiri dari ASN (Aparatur Sipil Negara) pemerintah kota, komunitas, organisasi terkait, dan masyarakat umum. Dilaksanakan di Future City Hub, inilah kegiatan-kegiatannya:
- Reading Group: program bedah literatur ilmiah untuk publik. Para peserta diminta untuk membaca satu karya tulis tentang teknologi, data, serta smart city. Setelah itu, peserta-peserta lain pun mendiskusikan karya tulis secara bersamaan.
- JSCLab Sharing: forum diskusi bersama pakar dalam berbagai ilmu. Di sini, pakar berbagi pengalaman dan keahliannya kepada semua peserta.
- Digital Talent Training: pelatihan tentang smart city dan transformasi digital untuk para wakil pemerintah kota atau daerah. Para peserta mengikuti lokakarya intensif bersama para kolaborator.
- JSCTalks: ruang diskusi serta lokakarya yang membahas tentang layanan dan isu perkotaan. Peserta mendiskusikan data, kota, teknologi, riset, serta konsep smart city Jakarta bersama perwakilan masyarakat, para ahli, dan perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rangkaian kegiatan di atas untuk memberikan bekal pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan demikian, warga Jakarta serta ASN Pemprov DKI Jakarta siap untuk mendukung transformasi Jakarta menjadi kota global.
Reading Group dan JSCLab Sharing di Future City Hub.
Foto: Safina Zora Hassanah/Jakarta Smart City
Digital Talent Training dan JSCTalks. Foto: Safina Zora Hassanah/Jakarta Smart City
Menyambut Jakarta Berskala Global
Semangat Jakarta menjadi smart city berskala global terlihat di Jakarta Smart City Forum 2023. Bertema “Transformasi Jakarta Menjadi Kota Cerdas Berskala Global”, puncak acara ini berlangsung pada Selasa, 14 November 2023, di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat.
Yudhistira Nugraha sebagai Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City (UP JSC) memulai acara ini. “Jakarta Smart City Forum 2023 merupakan bentuk kontribusi Jakarta bagi Indonesia pada tahun terakhir sebagai Daerah Khusus Ibukota. Semoga kesuksesan Jakarta ini menjadi karya bagi Nusantara, dapat menginspirasi pemerintah kota lain maupun para pelajar dan generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Sambutan dari Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menyampaikan apresiasinya kepada Jakarta Smart City Forum 2023. “Saya menyambut baik pelaksanaan Jakarta Smart City Forum sebagai upaya mendorong transformasi Jakarta menuju kota global. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan indeks kesiapan teknologi informasi dan komunikasi, serta mempersiapkan Jakarta sebagai, pusat talenta digital,” ujarnya secara daring (dalam jaringan).
Acara puncak Jakarta Smart City Forum 2023 resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko. Ia menggarisbawahi partisipasi berbagai pihak sebagai kunci keberhasilan Jakarta menuju kota global. “Pemerintah bisa membuat beragam inovasi smart city untuk Jakarta menjadi kota global. Tapi, tanpa komunitas dan partisipasi berbagai pihak, hasilnya tak akan maksimal. Harapannya, di Jakarta Smart City Forum ini akan muncul ide mengenai kebutuhan dasar sebuah kota serta rekomendasi arah Jakarta sebagai pusat perekonomian kota,” katanya.
Apresiasi dari Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan pembukaan oleh Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Penghargaan untuk Inovator dan Startup
Keseruan acara puncak Jakarta Smart City 2023 dilanjutkan dengan pemberian beberapa apresiasi kepada para pelajar, akademisi, dan startup yang telah memaparkan solusi-solusi mereka atas permasalahan Jakarta. Melalui program-program Jakarta Smart City, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada:
- JakBon: Solusi Pengurangan Jejak Karbon Jakarta
Startup JakBon (Jakarta Karbon) terpilih berkat inovasi mereka lewat program Hack4ID bersama Jakarta Smart City dan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Beranggotakan Risa Rouli, Fajrul Akbar Zuhdi, serta Dedy Surya, mereka sukses memperkenalkan inovasi automasi pemantauan jejak karbon. Langkah pengurangan jejak karbon dilakukan lewat integrasi data di aplikasi super JAKI, sebagai solusi penurunan permasalahan kualitas udara Jakarta. Layanan ditawarkan dalam bentuk fitur penghitungan jejak karbon, fitur gamifikasi berbentuk lencana untuk pengguna, dan fitur dagang karbon. Selamat atas inovasinya ya!
- Sheila Maulida Intani: Sukses Meneliti How JAKI Categorize Problems Automatically
Masa depan Jakarta jatuh ke tangan generasi penerus. Jakarta Smart City pun bangga memberikan apresiasi kepada talenta-talenta terpelajar yang kelak membantu Jakarta menjadi lebih baik. Sebagai peserta program Data Science Trainee dari Jakarta Smart City, Sheila Maulida Intani sukses menjadi juara penelitian terbaik. Hasil penelitiannya berjudul “How JAKI Categorize Problems Automatically”. Ia membahas tentang kebutuhan terhadap sistem klasifikasi teks yang efisien untuk mengkategorisasikan laporan warga pada fitur Laporan Warga di JAKI. Penelitiannya menunjukkan pula perbandingan yang ekstensif dari beberapa algoritma, untuk mengidentifikasi model terbaik bagi kategori laporan di fitur Laporan Warga. Selain itu, lewat penelitian ini, diajukan evaluasi performans yang signifikan dan identifikasi kata kunci untuk meningkatkan fitur Laporan Warga serta menyediakan layanan yang lebih cepat dan akurat berdasarkan kategori laporan. Hebat!
- SIJAWAN: Mencari Solusi Masalah Sampah
Para pelajar dari SMK Negeri 26 Jakarta berhasil menampilkan penelitian mereka lewat Student Science Research tingkat SMA/SMK. Kelompok SIJAWAN yang beranggota Destio Hardiansyah, Atthallah Kafka Putra Deryandri, Fendi Setiawan, Rava Akmal Abellon, serta Syamil, sukses menjadi juara pertama berkat penelitian mereka, “Meninjau Kebersihan Kecamatan Pulo Gadung: Tantangan dan Progres Penanganan Sampah”. Penelitian mereka bertujuan untuk mencari solusi paling efektif untuk mengurangi serta mengelola masalah sampah di Kecamatan Pulo Gadung. Hasil penelitian menunjukkan, Kelurahan Rawamangun memiliki laporan terbanyak, yakni 117 laporan, menandakan ada masalah serius terkait pengelolaan sampah. Mereka menjelaskan solusi berupa rekomendasi regulasi pemerintah dan rekomendasi langkah lanjutan. Luar biasa!
Penghargaan kepada pemenang Hack4ID, Data Science Trainee, dan Student Science. Foto: Arya Wirawan Maulana dan Faith Arighi Arsyadi/Jakarta Smart City
Panel Diskusi dan Pandangan Para Ahli
Jakarta Smart City Forum 2023 juga menghadirkan panel diskusi dengan topik Transformasi Digital menuju Smart City. Dimoderatori Shita Laksmi, para pembicara membahas masukan terkait Jakarta yang akan melepas status DKI, transformasi Jakarta menuju kota cerdas berskala global, serta inspirasi bagi pemerintah kota lain, startup, dan pelajar untuk menjadi bagian dari kota cerdas Jakarta.
Panel Diskusi 1: Transformasi Digital menuju Smart City: Pengalaman dan Pembelajaran dari Jakarta
Yudhistira Nugraha, ST, M.ICT Adv., D. Phil. (Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, pengajar dan fasilitator dalam bidang privasi, keamanan siber, dan kota pintar) menjelaskan hal-hal yang dilakukan Jakarta Smart City untuk menjadi kota global yang berpotensi pula menjadi pusat ekonomi. Lalu, beliau mengutip enam indikator kota global dari Karakteristik Kota Global Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi DKI Jakarta 2023:
- sektor ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara global;
- kapasitas riset dan inovasi yang baik dan terus-menerus;
- nyaman dan dihuni;
- cultural value yang menarik untuk pengunjung;
- terkoneksi secara intra dan interkota; dan
- lingkungan yang bersih, nyaman, serta berkelanjutan.
Enam indikator kota global. Foto: Paparan Yudhistira Nugraha/Jakarta Smart City
Yudhistira menyatakan, “Sejauh ini, Jakarta Smart City telah mengimplementasikan inovasi-inovasi berdasarkan tiap indikator ini. kami mengembangkan ekosistem startup digital dan mengadakan program-program yang mengedukasi pelajar untuk meningkatkan sektor ekonomi, mempublikasikan karya ilmiah, dan menyediakan dasbor open data untuk meningkatkan kapasitas riset serta inovasi yang terus-menerus, menyediakan platform layanan digital integritas lewat JAKI agar terkoneksi secara intra dan interkota, serta berbagai inovasi lainnya.”
Perlu diakui bahwa inovasi-inovasi tersebut tak bisa hanya dikerjakan oleh Jakarta Smart City. Ia juga berharap, Jakarta dapat menjadi tempat para inovator tumbuh berkembang untuk memberikan suatu karya Nusantara.
Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. dari Institut Teknologi Bandung turut memaparkan tentang masa depan Jakarta. Meskipun status ibu kota negara akan segera digantikan dengan status kekhususan lain, pembangunan dan pengembangan Jakarta perlu perencanaan yang matang. “Sensing, understanding, acting, ujungnya adalah how to improve the quality of life,” tuturnya sebagai perwujudan kota global.
Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. dari Universitas Indonesia menjelaskan pentingnya membuat warga menjaga inovasi yang sudah ada. Terkait pembangunan smart city, ia berpendapat, “Penting bagi kita untuk memperhatikan equity, inclusivity, and social impact, privacy and transparency, security and resilience, operational and financial sustainability, serta openness and interoperability dalam membangun kota cerdas berskala global.”
Dr. Ir. Cahyana Ahmadjayadi dari CitiAsia membagikan pengalamannya dalam mengembangkan smart city. Menurutnya, Jakarta adalah contoh nyata bagaimana kota-kota dapat beradaptasi dengan teknologi modern untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas, serta kualitas hidup warganya. “Transformasi digital dan sustainability: inilah dua tema besar yang selalu mempengaruhi berbagai macam pihak, stakeholders, yang berkaitan dengan pengembangan smart city,” ungkapnya.
Panel Diskusi 1: Transformasi Digital menuju Smart City: Pengalaman dan Pembelajaran dari Jakarta. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Panel Diskusi 2: Food Waste Framework untuk Ketahanan Pangan dalam Mengurangi Emisi Karbon
Panel diskusi selanjutnya membahas tentang kontribusi limbah makanan terhadap lingkungan. Dipandu oleh Zahra Damariva, panel diskusi ini menampilkan sejumlah kebijakan dan solusi dari dua pembicara .
Deftrianov (Kepala Bidang Sarana Prasarana Kota dan Lingkungan Hidup serta pemimpin TKPSDA/Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung–Cisadane) mengungkapkan, 3.000 ton sisa makanan menjadi bagian sampah terbesar warga Jakarta yang mencapai sekitar 8.00 ton per hari. Dari 2000 hingga 2019, sampah makanan yang dibuang berkisar 23–48 juta ton setiap tahun. Ini menyebabkan kerugian ekonomi sekitar Rp 213-551 triliun per tahun, setara dengan 4-5% dari Produk Domestik Bruto Indonesia.
Deftrianov menjelaskan, “Upaya menekan angka sampah ini tak hanya bisa dilakukan pemerintah, tapi juga industri dan masyarakat. Bentuk keterlibatan pelaku usaha atau startup yang bisa dilakukan seperti partnership/POC [proof of concept], open innovation challenge, governance venturing, governance accelerator program, third-party accelerator program, mentoring, reverse pitching, dan sponsorship.”
Kemudian, Muhammad Agung Saputra sebagai CEO Surplusmemaparkan inovasi yang menyelesaikan masalah limbah makanan. “Kami punya visi untuk mengatasi food waste dengan menyediakan layanan membeli makanan yang belum terjual dari toko makanan, restoran, atau hotel, sebelum waktu tutup dengan diskon minimal 50%,” bebernya. Hingga saat ini, Surplus telah mencegah lebih dari 300 ton makanan dari pembuangan, menghindarkan potensi kerugian sekitar Rp 5 miliar dari 3.000 pelaku usaha, dan mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 5.000 ton.
Panel Diskusi 2:Food Waste Framework untuk Ketahanan Pangan dalam Mengurangi Emisi Karbon. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Pemaparan tentang Smart City
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Jakarta Smart City memaparkan pula penelitiannya. Bahtiar Rifai, Ph.D., Project Leader BRIN, memaparkan penelitian berjudul “Institutional Dimension on Readiness for Digital Data Utilisation for Better Policy Making and Public Service Experience from Jakarta and Some Provinces in Indonesia”, secara daring dari Brisbane, Australia.
Perwakilan Divisi Kajian dan Analisa Data dari Jakarta Smart City, Juan Intan Kanggrawan dan Irfan Dwiki Bhaswara, juga membeberkan riset tentang “Exploration of Image Blur Detection Methods on Globally Blur Images”.
Pemaparan tentang Smart City dari BRIN dan JSC. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Antusiasme dan Harapan Jakarta Smart City ke Depan
Jakarta Smart City Forum 2023 dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai lapisan masyarakat. Elitery, Delameta, CitiAsia, dan Bali Tower pun menjadi pihak-pihak yang mendukung acara ini.
Bersyukur atas dukungan dan antusiasme yang terlihat, Yudhistira Nugraha sebagai Kepala UP Jakarta Smart City menyampaikan harapannya, “Semoga Jakarta Smart City Forum 2023 tak hanya menjadi wadah kita mengulas kembali perjalanan smart city Jakarta, tapi juga awal lahirnya inovasi-inovasi baru untuk membawa kota ini menuju kota cerdas berskala global.”
Dengan semangat kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah kota global yang gemilang. Kamu sendiri pun bisa terlibat. Tetap dukung impian-impian Jakarta, ya! Kalau kamu mau tahu informasi selanjutnya tentang Jakarta dan inovasi-inovasinya, silakan ikuti media sosial Jakarta Smart City. Tunggu juga program-program yang bisa kamu ikuti!
Peserta dan panitia Jakarta Smart City Forum 2023. Foto: Ahmad Baihaki/Jakarta Smart City
Panitia Jakarta Smart City Forum 2023. Foto: Eva Simorangkir/Jakarta Smart City