31 Mar 2022

Kunjungan Virtual Provinsi Kalimantan Utara

Oleh:-

Editor:Aditya Gagat Hanggara

31 Mar 2022

Provinsi Kalimantan Utara melakukan kunjungan virtual ke Jakarta Smart City pada 17 Maret 2022 lalu. Dalam kunjungan tersebut, terjalinlah diskusi antara Provinsi Kalimantan Utara dengan JSC terkait penerapan teknologi dan informasi dalam pemerintahan untuk mendorong transformasi digital di Kalimantan Utara. 

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si. didampingi Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Stastistik, dan Persandian (DKISP) Kaltara Iskandar Alwi beserta jajarannya, menghadiri diskusi menarik terkait Smart City bersama Yudhistira Nugraha selaku Kepala BLUD Jakarta Smart City, Rika Zikriyyah selaku Kasatpel Komunikasi dan Pemasaran, dan tim JSC lainnya. 

Diskusi tersebut membuka banyak peluang kolaborasi untuk Kalimantan Utara dan Jakarta Smart City ke depannya. Penasaran? Yuk, simak poin-poin pembahasannya.

Kalimantan Utara: Provinsi Muda dengan Banyak Potensi 

“Perkembangan digitalisasi dimulai baru tiga tahun yang lalu,” papar Yansen tentang kondisi Kalimantan Utara saat ini. Meski baru berusia sembilan tahun dan perkembangan digitalisasinya baru tiga tahun, Kalimantan Utara sudah menempati posisi ke-20 dari 34 provinsi dalam penerapan sistem informasi dan teknologi, mengalahkan provinsi lain yang telah lahir terlebih dahulu. Meski begitu, sistem yang ada masihlah sangat terbatas, sehingga sudah pasti ada hambatan-hambatan yang ditemukan di Kalimantan Utara.

Yansen juga mengatakan, pembangunan Smart City di Kalimantan Utara tidak bisa sekali jadi, perlu proses yang memakan waktu tidak sedikit. Namun, dengan akan kehadiran Ibu Kota Nusantara di Pulau Kalimantan, Kalimantan Utara sebagai daerah penyangga IKN harus berusaha untuk mempersiapkan pengelolaan pemerintahan berbasis teknologi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan usaha step by step  dan penyelarasan sektor mana yang akan lebih dahulu dikembangkan. 

Iskandar Alwi memaparkan pula berbagai tantangan yang dihadapi oleh Kalimantan Utara, seperti kondisi geografis yang sangat luas, hampir seluas Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara jika digabung. Dari kondisi geografis tersebut, baru 72% yang terjangkau jaringan internet dan baru 10-15% pelayanan publik yang sudah berbasis IT. 

Hal tersebut tentunya perlu dipandang sebagai tantangan dan potensi yang besar bagi Kalimantan Utara untuk menerapkan transformasi digital selangkah demi selangkah. 

Belajar dari Jakarta Smart City

Penerapan Smart City di Jakarta memang sudah lebih dahulu hadir. Terlebih pandemi Covid-19 mendorong eskalasi digitalisasi untuk melayani masyarakat dengan lebih efektif dan efisien. Meski begitu, Yudhistira Nugraha menekankan bahwa penerapan Smart City tidak bisa sekadar copy and paste, karena belum tentu apa yang diterapkan di Jakarta  bisa diterapkan di wilayah lain. Hal ini karena penerapanSmart City harus disesuaikan dengan demografi dan kebutuhan masyarakat setempat. 

“Sebenarnya bicara Smart City, kita bicara manusia,” papar Yudhistira Nugraha. Ia menjelaskan bahwa esensi penerapan Smart City adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan warganya. 

Contoh penerapan digitalisasi layanan yang berorientasi kepada masyarakat di Jakarta adalah CRM (Cepat Respon Masyarakat).  Platform penerima aduan masyarakat yang bersumber dari 14 kanal aduan ini disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dalam mengadukan permasalahan. 

Jakarta Smart City selanjutnya akan berusaha untuk membantu pengembangan digitalisasi provinsi yang sesuai dengan demografi dan budaya Kalimantan Utara. Smart City yang kelak dikembangkan di Kalimantan Utara harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya. 

Peluang Kolaborasi Kalimantan Utara dan Jakarta Smart City


“Yang jelas memang keinginan kita untuk bisa menerapkan Smart City di Kalimantan Utara itu sangat tinggi,” ucap Yansen pada penghujung pertemuan hari itu. Begitu banyak peluang kolaborasi yang bisa dibicarakan dalam ruang diskusi selanjutnya yang lebih intens lagi.  Yansen pun berharap agar pihak DKISP Kaltara dan Jakarta Smart City dapat mengkaji lebih lanjut kebutuhan digital Kalimantan Utara beserta kabupaten/kota di dalamnya dan bersama-sama menciptakan ekosistem Smart City di Kalimantan Utara yang berfokus kepada warganya. 

Bagaimana kira-kira hasil kolaborasi yang akan terjalin di antara Provinsi Kalimantan Utara dengan Jakarta Smart City? Mari kita tunggu kabar baiknya pada masa mendatang. 

Jika kamu tertarik untuk mencoba berbagai layanan publik berbasis digital di Jakarta, kamu bisa mencoba aplikasi JAKI yang dapat diunduh di Google Play Storeataupun Apple App Store. Kamu juga bisa mengenal lebih jauh tentang Jakarta Smart City di web resmi smartcity.jakarta.go.id

Artikel Events Lainnya

Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta udah digelar! Ternyata, ada sejarah menariknya sebelum jadi festival terbesar seperti sekarang.

Antusias nunggu waktu berbuka puasa? Yuk, ngabuburit di event-event Ramadan ini!

Kalau lagi nyari event-event asyik buat isi libur panjang, coba cek ini!

Hobi nonton acara kesenian dan kebudayaan? Jakarta punya banyak. Yuk, cek di sini!

Tak lagi menjadi ibu kota pada 2024, Jakarta siap menjadi kota global. Apa sajakah yang perlu dipersiapkan? Cari tahu di sini!

Kegiatan utama Hack4ID x JAKI rampung minggu lalu! Selama dua hari, startup founders berinovasi mengembangkan JAKI. Simak keseruannya di sini.