Urusan Rumah Tangga Jadi Gampang dengan JAKI
Pernah punya pengalaman unik saat bertemu teman lama? Seminggu yang lalu, aku reuni dengan teman masa kecilku. Namanya Sofia. Dia baru saja menikah beberapa minggu yang lalu. Ikut senang rasanya! Saat bertukar kabar, dia sempat tiba-tiba terlihat kebingungan. Aku pun jadi penasaran.
Dia bertanya, “Biasanya, masak apaan ya, yang cocok buat mertua?” Aku tergelak mendengar pertanyaannya. “Kayaknya salah nanya orang, deh lu! Gue aja belum nikah,” jawabku. Tetapi, aku langsung ingat sesuatu. Aku membuka HP, lalu menunjukkannya kepada Sofia.
“Eh, JAKI?” dia bertanya. “Iya, Sof,” jawabku. Aku mulai mengenalkan JAKI, si aplikasi super Jakarta, kepadanya. Aku masih menunjukkan layar sambil menggulir layar ke bawah. Akhirnya, terlihat bagian layanan terpersonalisasi. Di bagian paling kanan, ada pilihan Pengelola Rumah Tangga.
Terinspirasi Masak Berkat JAKI
“Ini namanya Jakarta Kini. Biasa disebut JAKI, panggilan sayang dari warga Jakarta gitu, deh,” ujarku kepada Sofia. Mukanya langsung berubah serius melihat ke layar HP-ku.
“Ini versi terbarunya, JAKI 3.0. Jadi, sekarang ada layanan-layanan yang cocok buat para pengguna. Mau yang tua atau muda, cari aja yang sesuai. Kayak yang ini, cocok buat lovebirds baru macam lu sama Thomas!” jelasku sambil mengklik pilihan Pengelola Rumah Tangga.
Sofia nyengir setelah mendengarnya. “Terus, gimana cara makenya?” dia pun mulai penasaran. Aku menunjukkan fitur Harga Pangan. Di sini bisa terlihat daftar pangan beserta harganya. Lokasi di HP-ku sudah menyala, jadi langsung terlihat informasi dari pasar terdekat. Sofia mulai fokus menatap layar.
“Eh, ada daging sapi! Kayaknya enak nih, masak sei sapi,” kata Sofia bersemangat. Aku menjadi ikut bersemangat melihatnya. Setelah itu, aku menjelaskan pula bahwa pengguna JAKI bisa membandingkan harga-harga bermacam komoditas di berbagai pasar Jakarta. Kita pun bisa bebas memilih mana yang paling murah.
JAKI Bantu Antre Faskes
“Langsung gas belanja kali, ya?” gumam Sofia. “Eh, tapi, nunggu Thomas baikan dulu, deh. Tadi pagi, katanya diapapuy gitu. Kayaknya ambil nomor antrean dulu baru gas, ya.”
Aku pun langsung teringat fitur yang sering membantu keluargaku. Namanya Antrean Faskes. Dulu, kalau ada anggota keluarga yang sakit, kami perlu ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengambil nomor antrean terlebih dahulu. Setelah itu, kami kembali ke rumah untuk beristirahat sesaat karena masih lama untuk menunggu giliran.
“Sekarang bisa daftar buat kunjungan konsultasi tanpa harus dateng pagi-pagi, Sof!” ungkapku. Mata Sofia pun membesar, terlihat kaget.
“Bisa juga di JAKI?” tanyanya.
“Bisa, dong!” jawabku.
Sofia pun mulai sibuk mengeksplor JAKI. Aku membantunya menggunakan Antrean Faskes. Setiap pengguna harus memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan mendaftarkan diri di faskes (fasilitas kesehatan) yang dipilih lewat JakSehat. Beberapa saat kemudian, Sofia pun sukses membuat janji di Puskesmas Kecamatan Gambir.
“Ternyata mau urus makanan sampai kesehatan bisa ya di JAKI!” seru Sofia sambil nyengir.
“Ya, bisa dong! Namanya juga super-app!” sahutku.
“Wih, sekarang aplikasi aja bisa super-superan, ya!” tukasnya.
“Iya, soalnya layanan-layanan pemerintah Jakarta ada di satu aplikasi: JAKI! Makanya, disebutnya super-app alias aplikasi super,” jelasku. Aku pun menyarankan Sofia untuk mengunduh JAKI di HP-nya, supaya pada lain waktu dia bisa tetap terbantu.
Rasanya senang bisa membantu sesama warga Jakarta, walaupun yang kulakukan hanya merekomendasikan aplikasi. Semoga, JAKI bisa membantu lebih banyak warga Jakarta, baik pelajar, pekerja, wirausaha, atau pengelola rumah tangga.
Baca juga: