08 Apr 2021

Sweet Seventeen! Transjakarta dari Tahun ke Tahun

Oleh:Mike Nafizahni

Editor:Ramdan Malik Batubara, Aditya Gagat Hanggara

08 Apr 2021

Beberapa halte Transjakarta yang dekat dengan gedung-gedung pencakar langit biasa ramai sejak pukul lima sore hingga menjelang malam. Dipenuhi berbagai calon penumpang, dari lelaki berkemeja motif garis, perempuan dengan blus berbahan sifon, hingga beraneka gaya khas pegawai kantoran. Mereka berjalan menuju beberapa koridor, menguarkan wangi parfum bercampur keringat, menemani penantian bus yang akan mengantar kita pulang ke rumah masing-masing.

Kesibukan pagi dan sore di halte Transjakarta memang tidak banyak berubah, selalu dikerumuni penumpang setianya. Bahkan setelah lebih 17 tahun armada milik PT Transportasi Jakarta tersebut beroperasi. Bus-bus itu menjadi saksi bisu perjalanan keseharian hidup di ibu kota yang terus berkembang. Transjakarta juga ikut berkembang dengan memberikan pelayanan yang terus membaik dari tahun ke tahun. Dalam rangka sweet seventeen PT Transjakarta, yuk mari kita rayakan dengan bernostalgia.

Kemunculan Armada Oranye

Foto: thecityfix.com

Ribut-ribut soal transportasi mengawali tahun baru 2004 di Jakarta. Pemicunya adalah pembangunan jalur bus Transjakarta bernama busway yang memotong seperempat jalanan ibu kota. “Sudah macet, jadi semakin macet, begitu celetukan banyak orang waktu itu yang merasa haknya sebagai pengguna jalan dirampas oleh pembangunan armada oranye tersebut. Kritik negatif juga dilontarkan sebagai headline berita media massa. Tak ketinggalan pula suara parlemen dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menilai program pembangunan dengan anggaran miliaran rupiah ini sebagai produk gagal.

Selain Sutiyoso, Gubernur Jakarta pada saat itu, mungkin hanya segelintir orang yang merasa optimis terhadap keberadaan Transjakarta. Walau demikian, peresmiannya tetap dilakukan pada 15 Januari 2004. Selama dua minggu setelah peresmian, masyarakat pun berbondong-bondong mencicipi pengalaman mengelilingi Jakarta bersama bus oranye secara gratis.

Sesudah menuai beragam tanggapan di awal kemunculannya, Transjakarta justru menjadi semakin kuat dengan meresmikan diri sebagai PT Transportasi Jakarta pada 27 Maret 2014. Dari situlah, hari ulang tahun Transjakarta diperingati. Setelah 17 tahun melayani warga Jakarta, transportasi publik cepat dan ramah kantong ini masih eksis, bahkan terus berkembang sebagai moda transportasi andalan ibu kota.

Perjalanan Mengelilingi Jakarta

Sejak 2004, logo elang bondol yang menjadi atribut Transjakarta sering terlihat wira-wiri di jalanan ibu kota hingga 2012. Waktu itu warga Jakarta mulai — bahkan sudah — tertarik untuk menggunakan transportasi publik. Transjakarta sebagaiBus Rapid Transit (BRT) memang telah menjadi moda transportasi yang digandrungi karena berbagai kelebihan yang ditawarkannya. Mobilitas yang fleksibel, biaya yang terjangkau, jalur khusus dan halte tertutup, sistem pembayaran di halte, serta sistem informasi yang baik, benar-benar memanjakan penggunanya.

Kehadiran Transjakarta di ranah transportasi publik semakin ngetop dengan tampilan logo baru hasil sayembara pada 2014. Semua bus Transjakarta mulai menggunakan logo lingkaran yang berputar dengan warna biru gradasi, menggantikan logo elang dan warna oranye yang penuh dengan kenangan. Pemilihan warna biru gradasi untuk seluruh atribut Transjakarta memiliki pesan tentang keamanan, keramahan, kenyamanan, dan pelayanan lebih baik yang diberikan kepada semua pengguna Transjakarta.

Untuk dapat selalu memenuhi kebutuhan penggunanya, kini Transjakarta mengoperasikan tujuh jenis layanan transportasi publik. Dari layanan BRT Transjakarta, layanan non-BRT (non-koridor), bus gratis, bus wisata Transjakarta, layanan premium Transjakarta, Transjakarta Cares, hingga mikrotrans. Namun, tentu saja layanan BRT sebagai “anak sulung” Transjakarta punya kenangan tersendiri bagi masyarakat ibu kota.

Usaha lain yang dilakukan Transjakarta adalah dengan terus menambah jumlah armadanya. Per Juli 2020, jumlah armada Transjakarta mencapai 4.079 unit tipe bus besar, bus sedang, hingga bus kecil. Transjakarta juga telah memiliki 13 koridor dengan 247 rute serta rata-rata penambahan lima rute setiap bulan. Rute-rute tersebut dapat dilihat melalui Peta Rute di situs web transjakarta.go.id. Dengan jumlah yang telah disebutkan, ke mana kamu ingin Transjakarta mengantarmu?

Transportasi untuk Kota Cerdas

Transjakarta kini bukan lagi sekadar transportasi massal cepat dan ramah kantong. Lebih dari itu, Transjakarta mulai mengambil bagian dalam pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan. Dengan slogan Smart Mobility for Smart City, pengadaan bus listrik sebagai transportasi umum ramah lingkungan dimulai.

Bus listrik merupakan jenis transportasi terbaru milik Transjakarta yang ramah lingkungan, beremisi rendah, serta mendukung konsep Green City. Ada dua jenis bus listrik yang saat ini dimiliki oleh Transjakarta, yaitu yang berukuran sedang dan besar. Keduanya memiliki baterai yang mampu bertahan hingga jarak tempuh 250 kilometer, dengan durasi pengisian daya selama empat jam sehari dan dilengkapi sistem TOB (Tap on Busway). Uji coba bus listrik sudah dilakukan sejak Juli hingga Agustus 2020 dengan hasil yang memuaskan. Rencananya, Transjakarta akan menghadiahkan 30 bus listrik, tepat pada hari ulang tahun Jakarta pada 22 Juni 2021, sebagai bentuk dukungan terhadap cita-cita Jakarta dalam mewujudkan Smart City 4.0.

Keberadaan Transjakarta dari tahun ke tahun telah banyak mempengaruhi perkembangan transportasi publik di ibu kota. Masyarakat jadi mencintai transportasi umum, melatih budaya pembayaran non-tunai, mencegah pelecehan seksual di transportasi publik dengan menghadirkan bus pink Transjakarta khusus perempuan, menurunkan tingkat polusi dengan pengoperasian kendaraan rendah emisi, dan masih banyak hal lainnya. Selama 17 tahun, apa kenangan paling berkesan buat kamu bersama Transjakarta?

Penulis dan Editor

Artikel Smart Mobility Lainnya

Kunjungan dan Misa Akbar Paus Fransiskus akan diselenggarakan 4 dan 5 September. Cek pengalihan lalu lintas hingga rute Transjakarta di sini.

Jangan langsung pergi. Setelah tap out, silakan minta stempel stasiun MRT Jakarta. Cek caranya di sini, yuk!

Kamu sering naik Transjakarta? Per Agustus 2024, beberapa haltenya punya nama dan wajah baru, lo. Yuk, baca di sini supaya enggak ketinggalan!

Sistem ganjil-genap (gage) berlaku di Jakarta. Inilah 25 ruas jalan yang menerapkannya per Juli 2024, lengkap dengan aturan dan jadwal.

Jakarta punya 32 bus sekolah rute reguler dan 15 bus sekolah rute zonasi, loh. Ini daftar rute, waktu operasi, dan sekolah yang dilewati.

Mau ke Jakarta Fair Kemayoran? Perhatikan dulu panduan transportasi ini supaya memudahkanmu berkunjung.