Sejarah MRT Jakarta, dari 1985 Hingga Sekarang
Setiap hari, kita terbiasa untuk melakukan berbagai aktivitas. Perkembangan teknologi juga memperluas opsi mobilitas, contohnya transportasi publik. Favoritmu apa, nih? Di Jakarta, kita punya MRT (Mass Rapid Transit). Seperti pepatah yang mengatakan, “Roma tidak dibangun dalam semalam”, pembuatan kereta bawah tanah atau angkutan massal cepat ini pun melewati banyak tahap. Jadi, bagaimana sejarahnya, ya? Ayo, bahas sekarang!
MRT Jakarta. Sumber: Jakarta Smart City
Asal-usul MRT Jakarta
MRT telah melayani penumpangnya selama lima tahun. 24 Maret pun ditetapkan sebagai Hari MRT, bertepatan dengan operasi pertamanya. Namun, kisah perjalanannya berlangsung lebih dari itu. Kamu bisa tebak kapan berdirinya?
Ternyata, PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada 17 Juni 2008. Kehadirannya selama itu menjadi suatu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ruang lingkup kegiatannya berupa:
- pengusahaan dan pembangunan prasarana serta sarana MRT,
- pengoperasian dan perawatan (operation and maintenance/O & M),
- prasarana dan sarana MRT, serta
- pengembangan dan pengelolaan properti/bisnis di stasiun serta kawasan sekitarnya beserta depo.
Oh ya, jangan kaget. Sebenarnya, ide rencana pembangunan MRT Jakarta dimulai sejak 1985. Hal ini muncul dari penilaian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang menyatakan bahwa mobilitas di Jakarta tinggi. Makanya, moda transportasi seperti MRT dibutuhkan untuk membantu mobilitas warga Jakarta.
Pada 2005, Presiden Republik Indonesia pun akhirnya memasukkan MRT Jakarta sebagai proyek nasional. Setelah itu, pembangunan dilakukan bertahap dari tahun ke tahun:
2008–2009: desain teknis dan pengadaan lahan
2013: tahap konstruksi
2019: pengoperasian Fase I pertama kali
MRT Jakarta sebelum beroperasi. Sumber: YouTube MRTv
Pembangunan MRT Jakarta melibatkan berbagai pihak dari luar negeri. JBIC (Japan Bank for International Cooperation) menandatangani persetujuan pembiayaannya, sedangkan JICA (Japan International Cooperation Agency) sebagai tim penilai.
MRT Jakarta Versi Masa Kini
MRT Jakarta mempunyai moto yang berbunyi “Increasing mobility, improving life quality”. Seperti motonya, sampai sekarang MRT telah menemani Smartcitizen di Jakarta untuk berekreasi bahkan melakukan sederet kewajiban. Bagian Jakarta mana nih, yang telah kamu jelajah bareng MRT?
MRT Jakarta melintang sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Jadwal dan rute perjalanan MRT bisa kamu cek di situs web jakartamrt.co.id. Berikut ini daftar stasiun MRT Jakarta per 2024:
stasiun layang:
- Stasiun Lebak Bulus Grab;
- Stasiun Fatmawati Indomaret;
- Stasiun Cipete Raya;
- Stasiun Haji Nawi;
- Stasiun Blok A;
- Stasiun Blok M BCA;
- Stasiun ASEAN;
stasiun bawah tanah:
- Stasiun Senayan Mastercard;
- Stasiun Istora Mandiri;
- Stasiun Bendungan Hilir;
- Stasiun Setiabudi Astra;
- Stasiun Dukuh Atas BNI; dan
- Stasiun Bundaran HI.
MRT Jakarta sekarang. Sumber: Jakarta Smart City
Stasiun-stasiun di atas termasuk dalam proyek MRT fase 1. Nah, fase 2A sedang dijalankan, nih. Jadi, kita semua bisa menjelajahi Jakarta lebih jauh bareng MRT. Berikut ini adalah rute MRT Jakarta Fase 2A:
- Thamrin;
- Monas;
- Harmoni;
- Sawah Besar;
- Mangga Besar;
- Glodok; dan
- Kota.
MRT Jakarta Fase 2A. Sumber: Twitter @mrtjakarta
Baca juga: Simak, Perubahan Rute TransJakarta Selama Pembangunan MRT
Proyek MRT Jakarta Fase 2A dijalankan dengan konsep TOD (Transit Oriented-Development). Jadi, kita semua bisa melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain yang terintegrasi dengan stasiun MRT. Asyik!
Jam operasional MRT Jakarta berlangsung setiap hari pada pukul 05:00–24:00 WIB. Keberangkatan setiap kereta berselang setiap 10 menit untuk jam normal dan 5 menit saat jam sibuk. Inilah mengapa MRT bisa menjadi pilihan kamu kalau mau gesit ke sana kemari.
Tambah Kuat Sejak Pandemi Covid-19
Kalau kita ingat-ingat lagi, ada beberapa penyesuaian pada masa pandemi Covid-19. Saat itu, untuk mendukung PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hanya ada beberapa stasiun yang beroperasi: Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, Blok M BCA, Cipete Raya, Fatmawati, dan Lebak Bulus Grab). Jumlah penumpang per rangkaian kereta pun dibatasi hingga 390 orang.
Sekarang, MRT Jakarta beroperasional secara normal. Jumlah penumpangnya pun terus naik, mencapai 33.496.540 pada 2023. Keren!
Jumlah penumpang MRT Jakarta tiap tahun. Sumber: Twitter @mrtjakarta
Untuk naik MRT, kamu enggak perlu repot-repot bawa recehan. Kamu bisa menggunakan pembayaran tanpa uang tunai (cashless), seperti:
- Kartu Uang Elektronik semisal BRIZZI, e-money, TapCash, Flazz, jakcard, JakLingko, atau KMT (Kartu Multi Trip Commuterline);
- Tiket QR di aplikasi MyMRTJ lewat pembayaran dalam jaringan (online)
Ramadan bareng MRT: Peraturan dan Tempat Ngabuburit
Beberapa dari kita masih harus beraktivitas di luar pada waktu berbuka puasa. Nah, MRT pun mengizinkan penumpangnya untuk berbukaketika Magrib tiba hingga maksimal 10 menit setelahnya. Jika berada di dalam kereta, kamu boleh mengonsumsi air mineral dan kurma. Sedangkan untuk jenis makanan dan minuman lainnya bisa dikonsumsi di area berbayar atau di luar kereta.
Peraturan pada bulan puasa di MRT. Sumber: Twitter @mrtjakarta
Kamu mau ngabuburit bareng MRT? Bisa! Ada beberapa kawasan MRT kece nan asyik. Coba kunjungi:
- Stasiun Bundaran HI: anjungan Halte Bundaran HI Astra,
- Stasiun Dukuh Atas BNI: Terowongan Kendal dan Jakarta Music Live setiap Jumat di Jakarta Creative Zone Buy Local by JXB
- Stasiun Blok M BCA: perpustakaan atau live music di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dan M Bloc Space,
- Stasiun Istora Mandiri: Hutan Kota GBK, dan
- Stasiun Cipete Raya: Urban Forest.
JAKI Bikin Gampang Cek Informasi MRT
JAKI hadir sebagai aplikasi super Jakarta yang bikin gampang urusanmu. Pakai fitur Transportasi Publik, kamu bisa cek informasi berbagai moda transportasi di Jakarta: MRT, LRT, Transjakarta, dan Mikrotrans. Caranya? Unduh JAKI dulu, yuk! Setelah itu, ikuti langkah-langkah ini:
- ketik Transportasi Publik di bilah pencarian;
- klik jenis transportasi pilihanmu; dan
- lihat informasinya, seperti jam operasional, tarif maksimal, jadwal, dan rute.
Baca juga: Mengulik Fitur Transportasi Publik di JAKI
Kita telah merasakan dampak positif dari kehadiran MRT. Semoga hari-hari indah yang dilalui di Jakarta bareng MRT selalu bertambah, ya! Jangan lupa untuk selalu dukung pembangunannya, supaya kita bisa lebih berhemat, kemacetan di Jakarta berkurang, dan kualitas hidup kita semua meningkat. Kamu mau tahu lagi informasi tentang MRT atau yang lainnya, jangan lupa ikuti media sosial @jsclab!