Membedah Data Laporan Banjir Sepanjang Awal 2021
Di tengah musim penghujan, Jakarta kembali menghadapi ancaman banjir. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencegah dan mengatasi banjir, seperti gerebek lumpur, naturalisasi sungai, pembenahan saluran air, penyediaan pompa, dan pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air yang siap siaga ketika hujan mulai turun. Nah, Smartcitizen, tahukah kamu kalau ternyata warga juga bisa ikut berperan dalam penanganan banjir di Jakarta? Ya, selain mencegah banjir dengan selalu membuang sampah pada tempatnya dan membuat biopori atau drainase vertikal sebagai tempat untuk resapan air di sekitar rumah, warga juga bisa membantu mengatasi banjir dengan melaporkan genangan serta banjir di Jakarta.Â
Terdapat 14 kanal pengaduan yang bisa digunakan oleh warga Jakarta untuk melaporkan banjir, yaitu aplikasi Jakarta Kini (JAKI), QLUE, website Balai Warga (jakarta.go.id), Facebook (Pemprov DKI Jakarta), Twitter (@DKIJakarta), lapor 1708, email (dki@jakarta.go.id), SMS (08111272206), Kantor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Kecamatan, Kelurahan, Pendopo Balai Kota, Kantor Walikota, dan akun media sosial pribadi Gubernur. Setiap laporan dari warga akan masuk ke dalam sistem Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.Â
Data Laporan Banjir Sepanjang Awal 2021
Smarcitizen, berkat laporanmu yang masuk ke CRM dengan kategori Banjir dan Penanganan Banjir dari 1 Januari sampai 9 Februari, kita dapat melihat data laporan banjir di Jakarta.Â
99,77% Laporan Banjir Tuntas
Dari 436 laporan banjir yang masuk ke kanal CRM, 99,77% berhasil dituntaskan dengan baik. Dari 436 laporan tersebut, laporan warga terkait banjir paling banyak diterima dari kanal media sosial Twitter dengan 197 laporan, kemudian disusul dengan laporan banjir dari Qlue sebanyak 123 laporan, JAKI sebanyak 111 laporan, dari Twitter gubernur sebanyak tiga laporan, kanal Facebook sebanyak satu laporan, dan email sebanyak satu laporan.
Tren Laporan BanjirÂ
Dari grafik di atas, dapat terlihat bahwa laporan terkait banjir yang masuk ke CRM sangat fluktuatif. Laporan terbanyak, 56 buah, pada 29 Januari 2021. Sedangkan terendah, dua laporan, pada 1 Januari 2021.Â
Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kelurahan-kelurahan seluruh Jakarta berusaha untuk menuntaskan laporan dengan cepat dan baik. Berikut data lima kelurahan dengan rata-rata waktu penyelesaian laporan tercepat:
- Kelurahan Cipulir (12 menit);
- Kelurahan Kayu Manis (39 menit);
- Kelurahan Pela Mampang (39 menit);
- Kelurahan Utan Kayu Selatan (42 menit);
- Kelurahan Cideng (43 menit).
Yuk, Ikut Jaga Jakarta pada Musim Penghujan
Smartcitizen, kamu bisa ikut menjaga Jakarta dari ancaman banjir dengan melaporkan genangan di sekitarmu lewat JAKI, super-app milik Pemprov DKI Jakarta. Klik tombol lapor di JAKI, lalu foto genangan dan banjir, kemudian pilih kategori banjir, deskripsikan detail lokasi genangan atau banjirnya, lalu kirimkan. Laporanmu akan memudahkan petugas untuk menangani genangan dan banjir dengan efektif serta efisien.Â
 Jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait siaga banjir di Jakarta, peringatan dini, dan visualisasi data lainnya, kamu dapat berkunjung ke pantaubanjir.jakarta.go.id. Kamu juga bisa memantau langsung berbagai informasi terkait pemantauan banijr, seperti data pompa air, pintu air, serta laporan banjir dari warga di fitur JakPantau di aplikasi JAKI. Unduh JAKI di Google Play Storeatau Apple App Storedan mari sama-sama kita pantau banjir serta jaga Jakarta!