Keseharian sebagai Pelajar bersama JAKI
Siang itu, Taman Ismail Marzuki di Cikini, Jakarta Pusat, begitu terik. Aku duduk di bawah pohon, menunggu kedatangan teman-teman kuliahku. Kami sudah janjian mengunjungi Perpustakaan Jakarta untuk mencari buku-buku yang bisa membantu penelitian skripsi. Tak berapa lama sejak ketibaanku di Taman Ismail Marzuki, tiga temanku, Sita, Dion, dan Rinjani pun menghampiri.
“Udah daftar kunjungan belum?” tanyaku.
Mereka menggeleng. Kurogoh handphone di saku, lalu kubuka aplikasi JAKI. “Coba aku contohin lewat JAKI, ya. Kalianikutin pakai handphone masing-masing.”
“Memangnya bisa daftar dari JAKI?” tanya Dion. Kutengok ia dan kedua temanku lainnya sudah memegang handphone masing-masing.
“Bisa dong, pakai fitur Perpustakaan Jakarta.”
“Gimana caranya?” Rinjani mengintip layar handphone-ku.
Aplikasi JAKI menyapa penglihatanku. Kugulir beranda ke bawah sambil berkata, “Kita akses fiturnya lewat persona Pelajar/Mahasiswa aja biar gampang.”
Teman-temanku mengangguk, masih dengan saksama memperhatikan.
Aku klik persona Pelajar/Mahasiswa. Beberapa fitur rekomendasi untuk pelajar dan mahasiswa pun muncul, seperti Perpustakaan Jakarta, Wifi Gratis, Tebet Eco Park, Taman Jakarta, Sewa Alat Olahraga, hingga Karier di Jakarta. Karena kami ingin mendaftarkan kunjungan ke Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki, kupilih fitur Perpustakaan Jakarta.
“Setelah itu gimana?” tanya Sita.
“Kita bakal diarahin ke situs Perpustakaan Jakarta atau JAKLITERA,” jelasku. “Klik Jelajahi, terus pilih Reservasi Kunjungan,” lanjutku lagi kepada teman-teman.
“Karena kita bukan anggota, pilih kategori Non Anggota (Umum), terus isi nama perpustakaan yang dituju, tanggal kunjungan, dan data diri yang diminta satu per satu. Jangan lupa isi dengan tanggal hari ini, ya,” lanjutku sambil mengetikkan data diri. Teman-temanku mengikuti langkah yang kuinstruksikan.
“Aku udah nih!” seru Rinjani.
“Lanjut klik Submit. Terus langsung muncul deh kode QR. Nanti kode ini harus kita tunjukkan ke petugas di perpustakaan. Kalo mau lebih gampang, bisa klik Simpan buat download kode QR-nya. Tapi, nanti kita juga akan dikabari bukti pendaftaran kunjungan lewat WhatsApp, kok.” ungkapku sembari mengeklik tombol Submit.
Sita, Dion, dan Rinjani mengikuti. Selang beberapa detik, handphone kami berempat berbunyi. Notifikasi WhatsApp yang menandakan bahwa pesan dari Perpustakaan Jakarta berisi informasi kode QR kunjungan sudah diterima. Kini, tiket kunjungan sudah di tangan. Tak mau mengulur waktu, kami segera berjalan menuju perpustakaan.
Aktivitas Belajar Lebih Gampang dengan JAKI
Jam tanganku menunjukkan pukul tiga sore ketika kami keluar dari Perpustakaan Jakarta. Kurang lebih dua jam kami habiskan di sana. Kami memang tak berencana lama, hanya mencari buku-buku penunjang skripsi, mencatat substansinya, lalu pulang. Sebab, ada agenda yang tak kalah penting untuk dilakukan setelah ini, yaitu belajar bersama untuk persiapan TOEFL. Maklum, untuk bisa mengikuti sidang skripsi, salah satu persyaratan wajib dari kampusku adalah nilai TOEFL di atas 550.
Kami memilih Taman Literasi Christina Martha Tiahahu di Blok M, Jakarta Selatan, sebagai tempat untuk belajar kelompok bersama. Selain tempatnya adem, juga karena ada ruang baca yang menyediakan beragam buku di sana. Barangkali butuh cari buku untuk materi belajar TOEFL, pikir kami. Sebelum berangkat, kami mendaftarkan kunjungan terlebih dulu lewat fitur Taman Jakarta di JAKI. Kami pilih layanan Reservasi, isi data diri yang diperlukan, dan akhirnya mendapatkan kode QR sebagai tiket.
Sudah pukul empat sore ketika kami sampai di Taman Literasi. Aku dan teman-teman segera mencari spot yang nyaman untuk belajar kelompok. Pilihan kami jatuh pada kursi-kursi di bawah pohon rindang bagian samping taman. Kami membuka laptop masing-masing saat kemudian Dion bertanya, “Ada Wifi enggak sih di sini?”
“Pakai JakWifi aja,” tukasku.
“Gimana cara aksesnya?” tanyanya.
“Coba buka persona Pelajar/Mahasiswa di JAKI deh. Klik fitur Wifi Gratis, pilih Wifi gratis di sekitar kita, sambungin ke SSID atau nama jaringan yang tertangkap alamat.”
“Terus password-nya apa?”
“Masukin untuksemua deh. Bisa nggak?”
“Bisa nih, berhasil! Thanks, ya. Tau dari mana sih informasi begini?”
“Aku suka pantengin Instagram JAKI. Biasanya informasi seputar aplikasinya ada di situ semua.”
Teman-temanku berdecak kagum. Setelah semua berhasil terkoneksi dengan internet, kami pun mulai belajar kelompok.
Persiapan Cari Kerja Melalui JAKI
Aku, Rinjani dan Dion sedang mengerjakan soal simulasi TOEFL, saat Sita tiba-tiba nyeletuk, “Aku pengen cari pengalaman kerja, deh.”
“Bukannya kamu udah pernah kerja, ya?” tanyaku.
“Udah sih. Tapi mau cari lagi, lumayan buat nambah uang jajan, berhubung semester akhir begini jadwal kuliah kita udah nggak padat,” jawabnya.
“Coba cari kerja atau magang lewat JAKI juga deh,” timpalku.
Sita membalas dengan nada suara lebih tinggi, tanda ia antusias, “Kalo enggak salah, ini bagian dari program JakNaker ya?”
Aku mengangguk, kutunjukkan langsung fitur Karier di Jakarta yang aku akses melalui persona Pelajar/Mahasiswa. Karier di Jakarta merupakan fitur pintasan ke situs Jaknaker.id, yakni portal karier untuk warga Jakarta, khususnya generasi muda, yang ingin mengembangkan kariernya. Ada berbagai layanan yang ditawarkan, seperti lowongan kerja, lowongan magang, TopKarir klinik atau konsultasi pengembangan karir, tes minat dan bakat, TopEdu atau pelatihan, kewirausahaan, beasiswa, dan lainnya.
Aku klik layanan Lowongan Kerja, seketika muncul berbagai infomasi kesempataan kerja dari beragam perusahaan.
“Banyak ya pilihannya. Nanti aku mau cek deh!” seru Sita penuh semangat. Kami pun kembali mengerjakan soal.
JAKI #bikingampang Kehidupan Pelajar dan Mahasiswa
Sudah pukul 20.00 WIB ketika aku sampai rumah. Kuluruskan kedua kakiku di atas sofa ruang tamu. Hari ini aku cukup produktif sehingga agak lelah. Namun, aku senang, karena bisa belajar dan mempersiapkan keperluan skripsi serta sidang bersama teman-teman. Pikiranku merunut ulang hal-hal yang kulakukan hari ini bersama mereka. Baru kusadari, hal-hal yang kami lakukan dan tempat yang kami kunjungi bisa terlaksana karena ada aplikasi JAKI. Mulai dari daftar kunjungan ke Perpustakaan Jakarta, Taman Literasi, akses Wifi Gratis, hingga cari kerja dan magang di Jakarta. Masih ada lagi fitur yang belum sempat kami coba, seperti Tebet Eco Park dan Sewa Alat Olahraga.
JAKI juga mengumpulkan semua fitur tersebut dalam satu persona, yakni persona Pelajar/Mahasiswa. Jadi, saat kami ingin menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya belajar atau refreshing, kami tak perlu pusing mencari fitur satu per satu. Cukup buka persona Pelajar/Mahasiswa, semua fitur yang dibutuhkan ada. Pokoknya, JAKI terbaik! Kalau kamu pelajar, mahasiswa juga, ataupun persona lainnya dan mau coba layanan-layanan unggulan JAKI, download aplikasinya di Google Play Storeataupun Apple App Store. Semoga JAKI #bikingampang kehidupan kamu, seperti yang aku alami, ya.
Baca juga:
Berkat JAKI, Kudapatkan Pekerjaan Impian