Kaleidoskop Prestasi JAKI Selama 2020
Tantangan dan perjuangan, itulah dua kata yang mungkin paling menggambarkan apa yang terjadi pada tahun lalu. Meskipun begitu, terpaan badai pandemi Covid-19 sepanjang 2020 tak memadamkan api semangat Jakarta Smart City untuk terus mengembangkan aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Â
Inovasi berkelanjutan menghasilkan ragam fitur baru yang bermanfaat. Hal ini menjadi bukti satu tahun komitmen JSC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jakarta. Selama kurun waktu itu juga prestasi dan capaian terukir. Semua momen penting itu terangkum dalam kaleidoskop berikut ini yang pastinya layak untuk kita simak.
Uji Risiko Covid-19 Berbasis Machine Learning
Ketika konsultasi tatap muka tidak dianjurkan selama masa pandemi, sebagian besar warga berpaling pada aplikasi penyedia telemedicine untuk mengetahui apakah mereka bergejala Covid-19. Namun, cara ini tidak jarang memberikan hasil yang kurang akurat dan justru menimbulkan banyak pertanyaan. Faktor itulah yang ada di balik pengembangan fitur JakCLM atau Covid Likelihood Metric di JAKI. Sebuah inovasi dari hasil kolaborasi antara JSC dengan Harvard CLM Team. Berbeda dengan layanan pengujian mandiri yang sudah beredar di publik pada waktu itu, JakCLM menerapkan teknologi Machine Learning atau pembelajaran mesin. Metode tersebut memungkinkan proses pengolahan informasi riwayat kesehatan dan perjalanan secara otomatis. Hasil cek mandiri dari JakCLM kemudian dapat digunakan sebagai indikasi pertama, apakah kamu perlu melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
[Jakarta X Harvard CLM Team: Kolaborasi Ciptakan Uji Mandiri COVID-19]
Fitur Khusus Masa Pandemi
Tidak berhenti dengan JakCLM, JAKI terus diperkaya fitur-fitur tambahan untuk menjaga kesehatan warga Jakarta selama masa pandemi Covid-19. Ini bisa kamu temukan di bagian menu Jakarta Tanggap Covid-19. Fitur seperti Data Pemantauan merupakan sebuah pintasan, untuk mengecek perkembangan jumlah kasus Covid-19 yang ter-update. Kemudian ada juga Peta Persebaran, untuk melihat data penyebaran pandemi per kelurahan di wilayah DKI jakarta. Bila kamu ingin mengetahui status zona tempat kamu berada, maka coba akses fitur Zonasi. Fitur buat membantu sesama tersedia pula melalui layanan KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar). JAKI pun mengintegrasikan aplikasi pengembangan kemitraan seperti PeduliLindungi, hasil kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Jejak untuk Cegah Klaster Baru
Jakarta Smart City berkolaborasi dengan Cartenz dalam peluncuran aplikasi Jejak. Sebuah fitur buku tamu digital untuk solusi pengawasan serta pengendalian kapasitas gedung. Seperti yang kita tahu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) turut mengatur jumlah maksimal pengunjung gedung selama masa pandemi. Sebelum Jejak dikenalkan, tamu biasanya harus lebih dahulu menulis informasi mereka di buku tamu biasa. Namun, dengan adanya buku tamu digital Jejak, pengunjung cukup melakukan pindai Kode QR yang tertera di pintu masuk dan keluar. Melalui terobosan ini, para pengguna JAKI bisa dengan tenang beraktivitas dalam gedung tanpa perlu khawatir tempat kerja mereka melebihi kapasitas yang ditetapkan.
[Menjajal Fitur Buku Tamu Digital JAKI]
Juara Kompetisi Nasional IdenTIK 2020
Kepala JSC, Yudhistira Nugraha, mengatakan, JAKI telah menjadi collaborative ecosystem atau lingkungan inklusif bagi pemerintah dan warga untuk berkolaborasi serta memajukan kota Jakarta bersama-sama. Keunggulan inilah yang kemudian mengantarkan aplikasi super andalan warga Jakarta itu sebagai yang terbaik di kompetisi nasional Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK). Dalam ajang yang diselenggarakan Kemkominfo pada November 2020 lalu itu, JAKI bersaing dengan terobosan dan inovasi lain dari seluruh penjuru Indonesia. Setelah melewati penilaian dewan juri, JAKI akhirnya berhasil mengungguli aplikasi Pikobar dari Pemprov Jawa Barat dan Smart Terminal kembangan Universitas Amikom Yogyakarta di kategori Public Sector. Dengan status juara, JAKI menjadi salah satu wakil Indonesia untuk persaingan di tingkat lebih tinggi, yakni kompetisi ASEAN ICT Awards di Malaysia.
[JAKI: Super-app Jakarta Menuju Kompetisi ASEAN]
Meluncurkan Fitur Sembunyikan Laporan
Suara dan pendapat dari kamu selalu menjadi masukan berharga untuk pengembangan JAKI. Jadi, jangan pernah merasa malu, untuk mengutarakan opini mengenai apa yang menurutmu bisa ditingkatkan, atau fitur-fitur yang ingin kamu lihat tersedia di JAKI. Seperti baru-baru ini dengan kehadiran fitur Sembunyikan Laporan. Meski JAKI sejak awal pengembangannya selalu mengutamakan kerahasiaan data pribadi, ternyata masih banyak pengguna yang khawatir saat ingin melaporkan aduan pelanggaran atau permasalahan. Setelah proses evaluasi yang matang, akhirnya tercipta solusi cara baru membuat laporan yang tidak terlihat oleh pengguna lain. Jadi, bila kamu mengaktifkan fitur ini, laporan yang kamu buat hanya akan terkirim ke petugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ditindaklanjuti.
[Melapor Aman di JAKI dengan Fitur Sembunyikan Laporan]
Menjadi Kanal Aduan Terpopuler
Peningkatan demi peningkatan, JAKI kian berkembang hingga akhirnya bertengger di puncak sebagai kanal aduan yang paling banyak digunakan dan diandalkan oleh seluruh lapisan masyarakat Jakarta. Warga mulai percaya dengan keamanan serta kenyamanan yang ditawarkan JAKI untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya dalam melaporkan permasalahan. Contohnya saja, untuk upaya penegakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), JAKI telah meninggalkan jauh kanal-kanal aduan seperti Twitter, Email, SMS, dan Qlue. Â
Melalui data 2020 di atas, kita dapat melihat proporsi jumlah laporan yang masuk ke sistem Cepat Respon Masyarakat (CRM) per kanal aduan. Perhatikan bagaimana JAKI dilambangkan dengan kotak yang paling besar dibandingkan kanal aduan lain. Sementara pada tabel di sebelah kanan tercantum rincian jumlah laporan dari tiap kanal. JAKI menjadi yang terpopuler dengan 2.898 laporan, melebihi jumlah laporan yang terkirim melalui media sosial Twitter (1.324 laporan).Â
[Mengulik Data Pelanggaran PSBB Selama 2020]
Nah, begitulah capaian yang diukir JAKI selama 2020. Pada tahun baru ini, pengembangan JAKI akan berlanjut dengan semangat baru. Nantikan fitur dan terobosan yang masih akan hadir. Supaya kamu nggak ketinggalan, jangan lupa untuk mengikuti media sosial Jakarta Smart City dan segera unduh aplikasi JAKI sekarang di Google Play Store atau Apple App Store!Â