Pada akhir 2021, warga dan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diberkahi dengan sebuah kado manis. Kabar gembira ini datang dari super-app JAKI yang berhasil menjadi juara dan menyabet gold medal dalam kompetisi ASEAN ICT Awards (AICTA) untuk kategori public sector. Prestasi ini diperoleh tentunya tak terlepas dari dukungan masyarakat Jakarta yang terus memanfaatkan inovasi dalam aplikasi JAKI. Lalu, bagaimana sebenarnya perjalanan JAKI sampai bisa menjadi yang terbaik di kompetisi ini? Baca artikel ini, ya.

Perjalanan JAKI Menuju AICTA 2021

Untuk bisa sampai ke kompetisi ini, JAKI lebih dulu terpilih sebagai karya terbaikpertama dalam kategori public sector pada ajang IdenTIK tahun 2020. Capaian tersebut membuat JAKI terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia ke ajang serupa di tingkat regional, yakni Asia Tenggara. Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) merupakan kompetisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Selain JAKI, ada aplikasi lain yang juga menjadi karya terpilih pada kategori serupa, seperti Pikobar, Smart Terminal, Sapa Warga, dan RSM Mobile. 

Inovasi JAKI sebagai super-app yang bisa memenuhi kebutuhan layanan masyarakat menjadi faktor keberhasilan aplikasi besutan Pemprov DKI Jakarta tersebut, sehingga meraih predikat terbaik di kompetisi IdenTIK. Selain itu, JAKI juga menjadi wadah kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah serta pihak kolaborator lainnya. Sebagai platform one stop service, JAKI menyediakan berbagai macam layanan publik yang terintegrasi untuk akses yang lebih mudah. Alhasil, layanan publik bisa benar-benar dirasakan manfaatnya secara efektif oleh masyarakat. Seperti yang terlihat dari penggunaan fitur JakLapor untuk pembuatan laporan atau aduan tentang berbagai masalah di Jakarta yang bisa dimonitor perkembangan laporannya. 

JAKI dalam Kompetisi ASEAN ICT Awards

AICTA telah menjadi kompetisi teknologi informasi komunikasi tahunan sejak 2012, yang pertama kali diadakan di Cebu, Filipina. Kompetisi ini merupakan inisiasi dan proyek berulang di bawah ASEAN ICT Masterplan 2015, ASEAN ICT Masterplan 2020, dan ASEAN ICT Masterplan 2025 untuk mengapresiasi karya-karya teknologi informasi terbaik yang dilakukan oleh pengusaha dan organisasi pada tingkat regional. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk melihat pengembangan dalam adopsi teknologi informasi, tren pertumbuhan dan potensi teknologi informasi, serta peran atau kontribusi teknologi dalam pertumbuhan ekonomi regional. Kompetisi ASEAN ICT Awards memiliki enam kategori yang mempertemukan inovasi-inovasi terbaik dari negara-negara se-ASEAN, yakni public sector, private sector, corporate social responsibility, digital content, startup company, dan research and development. 

Indonesia menjadi juara umum AICTA 2019 

(Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI)

Dalam ajang AICTA, inovasi JAKI termasuk dalam kategori public sector, bersama dengan inovasi dari negara-negara lain seperti QR Code System oleh Kamboja dan Healthcerts oleh Singapura. Selain JAKI, terdapat perwakilan Indonesia dalam kategori lainnya, seperti Nodeflux (private sector), Omnibiotika (private sector), Nayakalara (CSR), Super Neli (digital content), dan Rivest (R&D). Kategori public sector berisi inovasi teknologi informasi yang dilakukan oleh organisasi pemerintah untuk menyediakan layanan publik yang efisien. Inovasi tersebut bisa berupa perangkat lunak atau perangkat keras untuk membuat layanan lebih transparan dan efektif. 

Pada edisi 2019, kategori ini dimenangkan oleh Road Tax (Laos) yang berhasil meraih predikat gold, sementara silver diraih oleh IMDA Lab on Wheels (Singapura), dan bronze oleh Parents Gateway (Singapura). Terakhir kali perwakilan Indonesia menjadi yang terbaik di kategori ini atau meraih predikat gold adalah pada 2013 melalui inovasi Smartcard for Frequent Traveler. Adapun pada 2018, Indonesia merebut predikat silver melalui kreasi e-voting Pilkada. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Singapura dan Thailand menjadi dua negara yang kerap mendominasi kategori ini pada tahun-tahun sebelumnya. 

Kebanggaan Jakarta, Banggakan Indonesia

Setelah proses penjurian yang ketat, pengumuman pemenang AICTA 2021 dilakukan pada 17 Desember 2021. Penantian panjang delapan tahun itu akhirnya resmi berakhir. JAKI, aplikasi kebanggaan warga Jakarta, berhasil menjuarai gold medal sekaligus mendapatkan predikat terbaik dalam kompetisi ASEAN ICT Awards untuk kategori public sector. 

Ini berarti untuk yang kali pertama sejak 2013 di kategori tersebut, nama Indonesia kembali bertengger di peringkat teratas dalam kompetisi se-Asia Tenggara ini. Mengungguli kreasi Healthcerts dari Singapura yang meraih silver dan QR Code System dari Kamboja di peringkat ketiga (bronze). Capaian manis dari JAKI juga dilengkapi dengan trofi juara yang dipersembahkan oleh wakil Indonesia lainnya, Nodeflux, yang menyabet gold medal untuk kategori private sector.

Terima kasih untuk seluruh Smartcitizen yang sudah menggunakan dan memanfaatkan aplikasi JAKI. Tentunya capaian ini akan menjadi penyemangat dalam pengembangan fitur inovatif berikutnya demi layanan publik yang lebih efisien dan mudah.  Buat kamu yang belum memiliki JAKI, yuk bantu buat Jakarta lebih baik lagi dengan mengunduh aplikasinya di  Google Playstoreatau Apple App Store.