Dimulai pada 17 Februari 2022, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Jakarta Smart City, menyelenggarakan sebuah ruang diskusi bagi para pemangku kepentingan serta co-creator, untuk mempersiapkan Jakarta menjadi pusat ekonomi dan bisnis setelah tidak menjadi ibu kota negara. Hal tersebut merujuk pada Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN) tentang rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Sesudah nantinya tak lagi menjadi ibu kota, Pemprov DKI Jakarta serta pemangku kepentingan lainnya menyiapkan Jakarta untuk menjadi sentra ekonomi dan bisnis. Persiapan ini dimulai dengan melihat potensi Jakarta sebagai pusat kegiatan perekonomian di Indonesia. Meskipun begitu, Jakarta masih menyimpan beberapa tantangan dalam mewujudkan pusat ekonomi dan bisnis yang bisa berdaya saing serta berskala global. Oleh karena itu, Pemprov DKI membuka ruang diskusi yang bernama Jakarta Digital Outlook (JDO). Lalu, seperti apa gambaran ruang diskusi ini? Baca artikel ini, ya!

Menuju Pusat Bisnis dan Ekonomi Berskala Global

Ruang diskusi Jakarta Digital Outlook (JDO) ini dihadiri oleh sejumlah narasumber dari para pemangku kepentingan. Mereka memberikan pandangan serta masukan sebagai dasar perumusan konsep perencanaan transformasi digital di Jakarta, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mempersiapkan Jakarta sebagai pusat kota bisnis dan ekonomi berskala global. Selain narasumber, webinar Jakarta Digital Outlook (JDO) juga bisa diikuti oleh kalangan umum. 

Acara diskusi ini berlangsung secara daring melalui kanal Zoom. Nantinya, akan ada beberapa seri dari acara Jakarta Digital Outlook (JDO). Pada seri yang pertama, tema yang diusung adalah Transformasi Digital Menuju Jakarta sebagai Pusat Ekonomi dan Bisnis Berskala Global. Pembicara yang hadir pada seri ini di antaranya Dr. Aswin Sasongko (Mantan Sekjen dan Dirjen Aptika Kemenkominfo), Prof. Kalamullah Ramli (Guru Besar Teknik Komputer Universitas Indonesia, Mantan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo), Dr. Cahyana Ahmadjayadi (Pendiri CitiAsia), serta Dr. Alexander Rusli, Ph.D. (Pendiri DigiAsia, Mantan CEO Indosat, dan Staf Khusus Menkominfo). 

Sesi ini dimulai dengan pengantar dari moderator acara, yakni Kepala Badan Layanan Umum Daerah Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, dan ditutup dengan sesi tanya jawab serta kesimpulan. Hasil diskusi tersebut akan dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk policy brief yang akan dipublikasikan dalam situs Pemprov DKI Jakarta. “Adanya ruang diskusi ini menjadi bentuk keterbukaan dari Pemprov DKI Jakarta untuk masyarakat berkontribusi melalui policy brief,” tutup Pak Yudhistira dalam diskusi seri pertama.  

Setelah seri pertama, Jakarta Digital Outlook (JDO) akan berlanjut pada 10 Maret 2022, dengan pembahasan seri kedua yang bertema Pengembangan Ekonomi Digital Menuju Jakarta sebagai Pusat Ekonomi dan Bisnis Berskala Global. Sesi ini akan dibuka dengan sambutan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania. Setelah itu, acara berlanjut dengan diskusi dengan para narasumber, yaitu Aldi Haryopratomo (Board of Advisor Halodoc, Komisaris eFishery, dan eks CEO Gopay), Sri Safitri (Deputi EVP Customer Experience and Digitalisation - Chief Digital Business Office - Telkom Indonesia), Adrian A. Gunadi (Co-Founder dan CEO Investree), dan Italo Gani (Venture Partner East Venture & Managing Partner Impactto). 

Nah, untuk Smartcitizen yang ingin berpartisipasi dalam acara Jakarta Digital Outlook (JDO), caranya cukup mudah dengan mendaftarkan diri melalui link berikut ini. Nanti kamu bisa hadir pada seri kedua Jakarta Digital Outlook (JDO) dalam kanal Zoom yang telah disediakan dan bertanya atau berkomentar langsung kepada narasumber juga, lho! Jadi, tunggu apalagi, yuk berikan dukungan serta masukanmu lewat Jakarta Digital Outlook (JDO), untuk membangun Jakarta sebagai kota ekonomi dan bisnis selepas menjadi ibu kota negara nanti!