Cara Membuat Lubang Biopori di Rumah
Memasuki musim hujan, kadang kita menemukan genangan air akibat peningkatan curah hujan. Salah satu antisipasi untuk mengurangi genangan tersebut, kita dapat membuat lubang resapan biopori. Selain mengurangi risiko genangan air, lubang biopori juga memiliki manfaat untuk mengurangi sampah organik dan menyuburkan tanah. Melihat manfaat tersebut, kamu pastinya mulai tertarik untuk membuat lubang biopori di rumah, kan? Nah, bagaimana cara membuatnya? Baca penjelasan berikut, ya.
Hal yang Perlu Disiapkan
Sebelum mengetahui cara membuat lubang biopori, ada beberapa bahanyang perlu disiapkan seperti berikut:
- Pipa PVC yang sudah dilubangi di sisinya.
- Air.
- Karung kompos dan penutup lubang biopori.
- Bor atau linggis.Â
Â
Selain itu, ada kriteria pemilihan tempatyang perlu kamu perhatikan sebelum membuat lubang biopori, antara lain:
- Pilihlah tanah yang cukup datar, tidak curam, miring atau dekat jurang.Â
- Pilih tanah yang berjauhan dengan septic tank, tempat penimbunan sampah, dan minimum berjarak satu meter dari fondasi bangunan.Â
- Kedalaman sumur biopori maksimal 2 meter di bawah permukaan tanah, sehingga sumur dapat menampung air sedalam 1.5 meter pada musim hujan.
- Tanah yang dipilih adalah tanah yang dapat menyerap airÂ
Langkah-langkah Membuat Lubang Biopori
Untuk membuat lubang biopori tidaklah sulit, kamu bisa melakukan beberapa langkahdi bawah ini:
- Siapkan peralatan untuk membuat sumur biopori dan tentukan lokasi sumur biopori.
- Sirami tanah dengan air supaya lebih gembur.
- Kemudian, lubangi tanah dengan diameter 10-15 cm dengan bor biopori. Jika ingin membuat beberapa lubang, usahakan berjarak 50-100 cm antara satu dengan lainnya.
- Gali lubang hingga kedalaman 2 meter.
- Masukan pipa PVC yang telah dilubangi dan tutup dengan penutup lubang biopori.Â
- Lubang biopori siap digunakan!
Â
Sumber: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pembangunan Umum dan Penataan Ruangan
Â
Pada lubang biopori, kamu juga bisa memanfaatkan sampah organikuntuk diisi ke dalamnya. Sampah organik yang dimaksud seperti daun, rumput, kulit buah, atau bahan organik lainnya. Selain bisa membantu menjaga lubang biopori, sampah organik ini jika didiamkan selama 2-3 bulan juga dapat digunakan sebagai kompos. Jadi, setelah tiga bulan, sampah organik dalam lubang biopori dapat diganti dengan sampah organik baru.Â
Â
Nah, itu dia proses membuat lubang biopori. Caranya cukup mudah, bukan? Seperti yang sudah disebutkan, lubang biopori ini dapat digunakan untuk mengantisipasi genangan air selama musim hujan. Lubang biopori ini juga bisa menjadi bentuk berkontribusi dari kamu buat menambah daya resapan air di Jakarta. Jika kamu masih menemukan genangan air di sekitar Jakarta, kamu bisa melaporkannya lewat aplikasi JAKI. Unduh super app milik Jakarta ini melalui Google Play Storeatau App Store.Â