Pandemi terus melanda dunia. Pada masa seperti ini, sangatlah penting untuk tetap up-to-date seputar perkembangan dan penyebaran COVID-19. Mengetahui informasi semisal sudah ada berapa kasus positif di Indonesia dan berapa yang telah terdeteksi di sekitar tempat tinggalmu, bisa menyelamatkan nyawa jika kamu sedang mempertimbangkan keperluan di luar rumah. Akhir pandemi memang sulit diprediksi, namun memantau setiap kenaikan atau penurunan angka kasus bisa memberikan gambaran dan ekspektasi yang benar.

Tapi mungkin kamu berpikir, banyak sekali info yang harus diikuti, bagaimana caranya supaya tidak ketinggalan? Untungnya, Smartcitizen, Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan RI sudah punya solusinya. Dengan mengunjungi situs resmi Jakarta Tanggap COVID-19 dan mengakses sub-menu Data Pemantauan COVID-19, semua data penting yang kamu perlukan bisa kamu pantau hanya menggunakan laman ini. Semua data bersumber dari Kementerian Kesehatan RI dan diperbarui setiap hari, jadi sudah pasti terpercaya.

Ketika kamu membuka halamannya, mungkin kamu terkejut melihat angka dan grafik yang bertumpuk-tumpuk. Tidak perlu takut, kamu tidak harus menjadi seorang ahli data untuk mengerti grafik-grafik yang ditampilkan di sini. Semuanya sudah dirancang agar mudah dibaca dan dimengerti oleh semua orang. Jadi, bagaimana cara bacanya? Yuk, kita pelajari bersama-sama.

Pemantauan Jumlah Kasus dan Tes COVID-19

Data pertama yang akan kamu temui di paling atas adalah jumlah total kasus COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia serta di Jakarta. Di bawahnya bisa terlihat jumlah pasien yang sedang dirawat, isolasi mandiri, sudah sembuh, atau meninggal. Angka-angka pertama ini cukup jelas dan mudah dimengerti karena semuanya sudah diberi label yang sesuai. Hanya dari data ini kamu sudah bisa menggambarkan dampak pandemi secara garis besar, berapa orang yang terinfeksi, serta berapa nyawa yang telah direnggut.

Berikutnya adalah jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Keduanya merupakan klasifikasi untuk orang yang belum tentu positif COVID-19, namun telah menunjukkan gejala atau memiliki sejarah bepergian ke wilayah yang terdampak. Keterangan lebih spesifik tentang ODP dan PDP juga bisa dibaca di laman ini. Cara membaca angka ini sama dengan yang sebelumnya. Kamu juga bisa melihat berapa orang yang masih dipantau atau dirawat dan berapa yang sudah selesai pemantauan atau pulang serta sehat.

Untuk mendeteksi virus korona, dua jenis tes telah dijalankan untuk warga Jakarta. Yang pertama adalah Rapid Diagnostic Test, dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mengukur aktivitas antibodi dan kereaktifan tubuh terhadap virus korona. Antibodi biasanya diproduksi oleh tubuh jika terjangkit bakteri atau virus. Namun, tes ini hanya bisa mendeteksi aktivitas antibodi dan tidak bisa mengkonfirmasi apakah seseorang positif COVID-19. Di laman ini, kamu bisa mengecek berapa rapid test yang telah dilakukan, serta berapa yang menunjukkan hasil reaktif atau non-reaktif.

Jenis tes yang kedua adalah tes Polymerase Chain Reaction (PCR), lebih akrab dikenal sebagai swab test. Tes ini lebih akurat daripada rapid test, karena sampel diambil dari bagian tubuh yang paling banyak membawa virus, seperti lendir dari hidung dan dahak dari tenggorokan. Orang yang menunjukkan hasil non-reaktif dalam rapid test masih mungkin positif dalam swab test. Jumlah swab test yang sudah terlaksana dan berapa spesimen (lendir, dahak) yang sudah diperiksa bisa kamu cek di sini. Angka-angka ini bisa membantumu mengenali upaya-upaya yang sudah dilaksanakan untuk mencegah penyebaran virus berkelanjutan.

Kasus Berdasarkan Wilayah, Jenis Kelamin, dan Usia

Kalau kamu terus menelusuri ke bawah, kamu akan bertemu tiga buah peta Jakarta yang berwarna-warni. Masing-masing peta menunjukkan jumlah ODP, PDP, atau kasus positif. Setiap warna juga melambangkan wilayah-wilayah Jakarta: biru untuk Jakarta Utara, merah untuk Jakarta Pusat, oranye untuk Jakarta Barat, pink untuk Jakarta Timur, dan hijau untuk Jakarta Selatan. Lima wilayah ini dibagi-bagi kembali menjadi kecamatan. Untuk melihat datanya, kamu harus klik atau tap kecamatan yang ingin kamu lihat. Barulah jumlah ODP, PDP, atau kasus positif di kecamatan tersebut akan muncul. Peta ini penting sekali untuk mengetahui berapa jumlah kasus yang ada di sekitar tempat tinggalmu.

Di bawah tiga peta, kamu bisa melihat enam grafik yang membagi jumlah ODP, PDP, serta kasus positif ke dalam kelompok usia dan jenis kelamin. Di tiga grafik yang berbentuk lingkaran, terlihat persentase ODP, PDP, dan positif laki-laki atau perempuan. Warna yang lebih gelap melambangkan laki-laki, sedangkan warna terang melambangkan perempuan. Di tiga grafik berikutnya, pengelompokan ini dibagi kembali menjadi berbagai jangkauan usia. Kelompok umur bisa dilihat di sebelah kiri, dan jumlah kasus untuk setiap umur dilambangkan oleh grafik batang. Dari grafik-grafik ini, bisa terlihat siapa saja yang lebih rentan terhadap COVID-19.

Kalau kamu tertarik melihat visualisasi data peningkatan atau penurunan angka ODP, PDP, dan kasus positif, tiga grafik berikut ini untukmu. Data yang ada di grafik ini sama dengan angka-angka di atas halaman. Tapi angka di atas hanya menunjukkan jumlah hari ini, sedangkan menggunakan grafik berikut kamu bisa mengecek jumlah kasus sejak awal Maret 2020 hingga sekarang. Data paling awal sejak 3 Maret 2020 dimulai dari sebelah kiri dan berlanjut ke kanan hingga sampai ke angka hari ini. Batang yang lebih tinggi berarti jumlah kasus lebih banyak. Dengan mengikuti grafik batang ini, kamu bisa memantau perkembangan COVID-19 dari hari ke hari serta dari bulan ke bulan. Klik masing-masing batang untuk melihat angka spesifik pada tanggal tertentu.

Penambahan Kasus Baru dan Pemakaman Protap

Sampailah kita di bawah halaman. Di sini, kamu akan bertemu grafik yang kelihatan lebih rumit dan spesifik. Walaupun begitu, sebenarnya cukup sederhana untuk dibaca seperti grafik-grafik yang sebelumnya. Yang pertama menunjukkan jumlah akumulasi kasus-kasus di Jakarta serta secara nasional. Sama seperti grafik terakumulasi sebelumnya, data paling awal sejak Maret 2020 dimulai di sebelah kiri dan berlanjut ke arah kanan hingga hari ini. Garis-garis berwarna melambangkan data berbeda (kasus positif, sembuh, dan meninggal) untuk Jakarta dan Indonesia keseluruhan. Jika diperhatikan baik-baik, garis ini sebenarnya terbentuk dari titik-titik kecil yang masing-masing melambangkan tanggal. Kamu bisa klik titik-titik ini untuk melihat angka kasus pada tanggal tertentu.

Di samping kanan grafik ini, ada grafik kedua yang menunjukkan penambahan kasus positif per hari di Jakarta (bukan nasional). Mirip dengan grafik pertama, grafik ini juga terbentuk dari garis dan titik yang melambangkan tanggal serta jumlah kasus, sembuh, dan meninggal. Bedanya, angka yang ditunjukkan bukan angka total semua kasus, melainkan hanya kasus baru yang terdeteksi pada tanggal itu.

Terakhir adalah grafik pemakaman jenazah protap di Jakarta. Sejak dimulai pandemi, sejumlah proses pemakaman jenazah dilaksanakan mengikuti protap penanganan COVID-19 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Grafik ini menunjukkan jumlah pemakaman yang dilaporkan setiap hari. Cara membaca grafik ini cukup mirip dengan dua grafik sebelumnya. Data paling awal sejak 2 Maret 2020 terletak di sebelah kiri dan berlanjut ke kanan sampai ke tanggal hari ini. Grafik batang menunjukkan jumlah pemakaman per hari, sedangkan garis titik menunjukkan jumlah total akumulasi pemakaman. Klik sebuah batang atau titik untuk memunculkan data angka untuk tanggal tersebut.

Nah, mudah kan? Kamu tidak perlu pengetahuan banyak tentang data untuk membaca grafik-grafik ini. Jangan lupa untuk mengecek laman Pemantauan Data COVID-19 setiap hari karena semua data diperbarui secara harian. Smartcitizen, mari kita gunakan data untuk tetap update dan tetap aman!