Buang Sampah Elektronik? Halte Transjakarta Punya Fasilitasnya

Oleh:Eva Simorangkir

Editor:Aditya Gagat Hanggara

04 Okt 2024

Pernah mendengar istilah sampah elektronik atau e-waste? Ternyata, kalau kamu punya telepon genggam (handphone/HP) bekas, barang itu termasuk sampah elektronik, lo! Alat-alat elektronik bekas lainnya seperti televisi, komputer, pengisi daya (charger), dan alat pendengar (headset) juga termasuk sampah elektronik. Jika kamu punya sampah seperti itu, jangan dibuang sembarangan, ya. Bahaya! Beberapa halte Transjakarta bisa menjadi tempat untuk membuangnya. Yuk, kita bahas alasannya di artikel ini!

 

Contoh sampah elektronik

Contoh sampah elektronik

 

Kenapa Sampah Elektronik Berbahaya?

Alat elektronik yang tidak dipakai lagi akan menjadi sampah elektronik. Kita harus ingat bahwa sampah elektronik memiliki kandungan berbahaya: logam berat dan PVC (polyvinyl chloride/polivinil klorida). Kandungan-kandungan ini bisa merusak kesehatan serta lingkungan. Makanya, sebaiknya sampah-sampah ini jangan sampai masuk ke lingkungan kita. Kita harus terbiasa untuk membuangnya di tempat yang sesuai.

Sampah elektronik yang masuk ke lingkungan bisa mengakibatkan asidifikasi  tanah. Tanah pun rusak dan tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam. Dampak negatif lainnya dari sampah elektronik yang dibuang sembarangan adalah:

  • kanker (efek karsinogenik);
  • kerusakan jantung, hati, limpa, otak kronis;
  • bronkitis;
  • potensi merusak DNA (efek mutagenik dan teratogenik); dan
  • berpotensi mencelakakan manusia dengan ledakan, kebakaran, serta reaksi korosif.

 

Lokasi Dropbox E-waste di Halte Transjakarta

Sampah elektronik perlu dikelola dengan benar. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta telah memulai program untuk mengumpulkan sampah elektronik. Bahkan, jika warga memiliki sampah elektronik dengan berat minimal lima kilogram, petugas akan menjemputnya. Inilah cara untuk mengurangi bahaya sampah elektronik dan mengelolanya menjadi barang berguna.

Sebelum dikelola, sampah-sampah elektronik akan dikumpulkan di gudang Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta. Petugas mengambilnya dari berbagai tempat di Jakarta, termasuk halte-halte Transjakarta. Kamu termasuk tipe yang selalu naik bus Transjakarta? Jangan lupa sekalian bawa sampah elektronikmu, lalu buang di kotak sampah elektronik (dropbox e-waste) yang disediakan, ya! Sampai sekarang, inilah daftar halte-halte Transjakarta  yang menyediakannya:

  1. Halte Kampung Melayu;
  2. Halte CawangSentral;
  3. Halte Pulo Gadung;
  4. Halte Flyover Pramuka;
  5. Halte Harmoni;
  6. Halte Kota;
  7. Halte Tegal Mampang;
  8. Halte Blok M; dan 
  9. Halte Ragunan.

 

Dropbox e-waste di halte Transjakarta. Sumber: @dinaslhdki

Dropbox e-waste di halte Transjakarta. Sumber: @dinaslhdki



Langkah seperti membuang sampah elektronik dengan tepat bisa berguna untuk kita semua. Sampah yang dikelola dengan baik merupakan salah satu bentuk implementasi dari smart environmentIni pun akan mempengaruhi keberlanjutan Jakarta sebagai kota cerdas (smart city). Penempatan dropbox e-waste di halte-halte Transjakarta juga memudahkan akses kita semua yang ingin berpartisipasi menjaga lingkungan. Kamu butuh informasi tentang rute, jadwal, serta tarif bus Transjakarta? Silakan unduh JAKI dan gunakan fitur Transportasi Publik, ya. Gratis! Kalau kamu mau baca-baca berita lainnya tentang pengelolaan sampah di Jakarta, silakan ikuti @jsclab, ya!

Penulis dan Editor

Artikel Smart Environment Lainnya

Sampah elektronik berbahaya jika tidak dikelola secara baik. Kamu bisa membuangnya di dropbox halte Transjakarta. lo. Cek selengkapnya di sini!

Jakarta punya platform baru untuk pantau kualitas udara! Dengan mengakses udara.jakarta.go.id, kamu bisa cek kualitas udara di 31 titik Jakarta.

Memiliki kawasan pesisir, Jakarta Utara menjadi lokasi NCICD. Proyek ini berguna sebagai solusi banjir dan peningkatan kualitas hidup warga.

RDF Plant Jakarta di Rorotan merupakan tempat pengelolaan sampah, mengubahnya menjadi bahan bakar alternatif. Yuk, intip inovasi dari Jakarta ini!

Sungai di Jakarta merupakan sumber kehidupan warga. Untuk itu, kamu perlu tahu tiga pencemar utama sungai. Baca juga cara meminimalkannya di sini.

Bertransformasi menjadi kota global, Jakarta perlu terus menjaga lingkungannya. Inilah hal-hal yang dilakukan supaya emisi karbon berkurang.