Berkelana ke Kota-kota Global
Halo. Hello. こんにちは. Bonjour. Smartcitizen, jalan-jalan keliling dunia, yuk! Saatnya memulai petualangan kota global, di mana ada banyak inovasi dan industri tidak mengenal batas. Apa itu kota global? Sini, coba kita bahas.
Pemandangan Jakarta. Sumber: Jakarta Smart City
Kota global adalah kota yang unggul secara kompetitif dan menonjol di arena ekonomi global. Paradigma kota global dimulai pada 1980-an. Istilah tersebut dikenal melalui penelitian di kota-kota penting dunia oleh John Friedmann dan Saskia Sassen. Penggunaan istilahnya pun muncul dalam proses globalisasi, menjadikan kota-kota dunia ini dikenal sebagai kota global.
The Institute for Urban Strategies menyatakan, evaluasi kota global dilakukan berdasarkan GPCI (Global Power City Index). Mereka mengurutkannya berdasarkan kekuatan kota-kota di dunia. Jadi, kota-kota apa yang dianggap sebagai kota global? Apa yang membuat mereka menjadi kota global? Apakah Jakarta bagian dari kota-kota tersebut? Cari jawabannya di bawah ini, yuk!
Kota-kota Global di Seluruh Dunia
Kira-kira, ada gak kota yang mau banget kamu kunjungi? Kemungkinan besar, kota itu adalah salah satu contoh kota global. Kota itu mungkin memiliki daya pikatnya sendiri dan kemampuan untuk menarik orang. Pada 2023, GPCI melaporkan kekuatan dari keseluruhan kota-kota global di dunia. Berikut ringkasannya.
Kota-kota global teratas selama 2023. Sumber: GPCI
London: Kembali Kuat Sejak Pandemi
Interaksi Budaya (Cultural Interaction) milik London dalam Jumlah Pengunjung Asing (Number of Foreign Visitors) merupakan salah satu indikator kota global yang meningkat. Pandemi Covid-19berdampak mendalam terhadap berbagai aspek. London, sebagai ibu kota Inggris, ternyata salah satu kota yang mengalaminya. Untungnya, kota ini pulih dan kembali dengan baik pada 2023 karena skor indikator kota globalnya meningkat. Menurut World Cities Culture Forum, London memiliki keberagaman penduduk. Dinyatakan bahwa 37% warga London sebenarnya lahir di luar Inggris.
Aksesibilitas (Accessibility) dalam Jumlah Penumpang Udara (Number of Air Passengers) milik London juga meningkat. Pada 2023, UK Civil Aviation Authority melaporkan, sebagian besar bandar udara di Inggris bekerja dengan baik. Bandar udara seperti Aberdeen, Belfast International, Belfast City, Edinburgh, Glasgow, Liverpool, London City, dan Newcastle berhasil menangani lebih dari satu juta penumpang sepanjang 2023.
New York: Tempat Para Pekerja Keras
“Apa saja yang keren di New York?” “Semuanya,” begitu kata mereka. Kamu mungkin pernah melihat sosok ini dari foto: seorang wanita hijau mengenakan mahkota, mengangkat obor, dan menggenggam tablet di sampingnya. Ya, itulah Statue of Liberty di New York. Berada di Amerika Serikat, New York bisa menjadi saksi ambisi orang-orang tak kenal lelah. GPCI menyatakan bahwa Ekonomi (Economy) New York dalam PDB Nominal/Nominal GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product), Kapitalisasi Pasar Saham/Stock Market Capitalization, dan Tingkat Upah/Wage Level menempati peringkat tertinggi di antara semua kota.
New York mendefinisikan diri mereka sebagai “rumah bagi berbagai industri” (“home to a wide range of industries”). Dengan perspektif global, pasar mereka dirancang untuk mengatasi kebutuhan dunia yang terus berubah. Pertumbuhan perusahaan teknologi seperti Samsung, Google, Facebook, dan Amazon di New York berlangsung dengan cepat.
Tokyo: Kota yang Layak Huni
Gunung Fuji, Shinkansen, Harajuku, anime, dan sushi. Kamu familier dengan apa saja? Ya, itu adalah beberapa objek yang melukiskan potret hidup Jepang.
Di pantai timur Pulau Honshu milik Jepang, Tokyo hadir sebagai ibu kota. Kota berpenduduk 13 juta orangini penuh budaya, teknologi, dan jalan-jalan yang ramai. 2023 adalah tahun di mana Kelayakan Hidup (Livability) di Tokyo meningkat. Ini terlihat dari peningkatan skor Biaya Hidup (Cost of Living) dan Interaksi Budaya (Cultural Interaction) mereka. Menurut GPCI, ini terjadi berkat pelemahan Yen sebagai mata uang mereka.
Paris: Menyambut Semua Orang
Liberté, Égalité, Fraternité. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, frasa ini secara harfiah berarti "kebebasan, kesetaraan, persaudaraan". Sebagai moto Prancis, kamu dapat melihatnya tertulis di bangunan-bangunan Paris. World Cities Culture Forum menyebut kota ini sebagai pusat mode, warisan, dan kreativitas. Sangat pantas, bila GPCI menempatkan Paris sebagai kota global keempat pada 2023.
Aksesibilitas (Accessibility) Paris dalam Jumlah Penumpang Udara (Number of Air Passengers) menjadi lebih baik pada 2023. Ini juga dibuktikan oleh laporan Euromonitor International tentang 100 Kota Destinasi Teratas (Top 100 City Destinations) pada 2023 yang menempatkan Paris di nomor pertama. Sangat cocok, mengingat kota ini sedang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2024.
Singapura: Kota Kecil yang Perkasa
Singapura adalah ibu kota Republik Singapura. Dengan luas hanya 275 mil persegi, kota ini terletak di Asia Tenggara. Negaranya sendiri dianggap sebagai negara-kota (city-state). Apa artinya negara-kota? Artinya, negara tersebut independen, terdiri dari suatu kota, dan mengatur dirinya sendiri.
Pada 2023, Ekonomi (Economy) dalam Tingkat Upah (Wage Level) Singapura meningkat. GPCI melaporkan, Singapura memperbarui kekuatannya setelah pandemi, seperti London. Ini juga terlihat dari peningkatan skor Interaksi Budaya (Cultural Interaction) dalam Jumlah Pengunjung Asing (Number of Foreign Visitors) dan Aksesibilitas (Accessibility) dalam Jumlah Penumpang Udara (Number of Air Passengers). Secara geografis, Singapura terletak di jalur laut utama. Inilah sebabnya ada banyak pelabuhan yang sukses di sana.
Apakah Jakarta Salah Satu dari Kota Global?
Ada banyak inspirasi yang bisa diambil saat melihat kota-kota global ini. Setiap kota memiliki karakteristiknya masing-masing yang unik dan terus membentuk dunia dengan berbagai cara. Sekarang, mari arahkan perhatian kita kepada kota kita sendiri, Jakarta. Bisakah kita menyebutnya sebagai kota global?
Jakarta sedang berusaha mencapai tingkat global sebagai kota, mengikuti jejak kota-kota global lainnya. Evolusinya sudah dimulai, dengan Jakarta Smart City memimpin jalan. Jakarta akan terus memainkan peran sebagai pusat ekonomi, bisnis, tempat peleburan budaya, dan pengembangan teknologi. Untuk mencapai status global, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berfokus kepada tiga poin inti:
- Kelayakan hidup: aspek perumahan hingga kesehatan bagi penduduk;
- Lingkungan: fasilitas pengolahan limbah, sanitasi, serta pengolahan air limbah; dan
- Aksesibilitas: aspek pengembangan transportasi umum dan jaringan jalan.
Jakarta, kota cerdas yang global. Sumber: Jakarta Smart City
Kota-kota global yang sudah ada membutuhkan waktu yang cukup lama—bahkan lebih dari setengah abad—untuk mencapai kemakmuran mereka. Jakarta pun optimistis untuk menyusul mereka dengan jumlah waktu yang dimiliki sekarang.
Masa depan terlihat sangat cerah bagi kita. Sebagai individu, apakah kita bisa terlibat? Pasti! Dengan menyelaraskan upaya kamu dengan tujuan Jakarta, kamu dapat memberikan kontribusi berarti untuk menjadi kota global. Yuk, ikuti @jsclab untuk terus memantau Jakarta dan inovasi-inovasinya.
Baca juga: