26 Sep 2023

Bagaimana Jakarta Menerapkan Smart Mobility?

Oleh:Amira Sofa

Editor:Ramdan Malik Batubara, Aditya Gagat Hanggara

26 Sep 2023

Penerapan smart city di Jakarta tak lepas dari ketujuh pilarnya. Salah satu di antaranya ialah smart mobility atau mobilitas cerdas. Suatu tata kelola mobilitas dapat disebut smart mobility jika melibatkan prinsip dasar teknologi dan berfokus pada efisiensi, keberlanjutan, serta kualitas layanan transportasi perkotaan.

Sebagai ibu kota dan ke depannya, pusat ekonomi dan bisnis global, Jakarta telah merintis upaya sebagai smart city. Sebab, terdapat berbagai tantangan yang dipecahkan secara efektif dan efisien melalui teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi di seluruh sektor publik.

Lalu, bagaimana Jakarta menerapkan smart mobility sebagai bagian dari pilar kota cerdas? Apa saja inovasi smart mobility yang dapat Jakarta contoh dari negara-negara lainnya yang mengimplementasikan konsep smart city? Simak selengkapnya lewat artikel ini. 

Bagaimana Jakarta Menerapkan Smart Mobility? 

Tantangan terbesar Jakarta saat ini ialah kemacetan dan polusi udara. Dari kacamata smart mobility, kedua masalah ini dapat terjawab dengan menerapkan sistem tata kelola dan layanan transportasi yang inovatif ataupun berbasis teknologi agar lebih efektif dan efisien, sehingga masyarakat dapat beralih ke transportasi umum. 

Transit Oriented Development

Salah satu contoh smart mobility di Jakarta ialah penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD). TOD merupakan pola pembangunan tata kota yang memaksimalkan jumlah ruang permukiman, bisnis, dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. TOD mencakup pula integrasi moda transportasi yang dilakukan dengan menghubungkan halte Transjakarta dengan stasiun MRT, LRT, maupun KRL Commuter Line.

Adapun kawasan TOD yang sudah dibangun di Jakarta yakni: 

  • Kawasan Dukuh Atas yang menghubungkan area transit hub Transjakarta, KRL Commuter Line, Kereta Bandara, MRT, hingga LRT. 
  • Stasiun Integrasi Tebet yang menghubungkan Commuter Line, Transjakarta, Mikrotrans, dan bajaj. 
  • Kawasan Lebak Bulus yang menghubungkan MRT, Transjakarta, Mikrotrans, serta Park and Ride Lebak Bulus.
  • Skywalk Kebayoran Lama yang menghubungkan halte Transjakarta dan stasiun KRL Commuter Line, membuat masyarakat lebih mudah beraktivitas, terutama ketika berpindah antarmoda transportasi.

Kawasan Transit Oriented Development juga dilengkapi dengan fasilitas seperti kamera pengawas (CCTV) untuk semakin menjaga keamanan masyarakat. Dengan keberadaan Transit Oriented Development, masyarakat dapat menghemat waktu dan tenaga dalam beraktivitas, karena fasilitas publik dan moda transportasi telah terintegrasi. 

Revitalisasi Halte Transjakarta

Inovasi smart mobility bukan hanya tentang pembangunan, tapi juga perbaikan. Pada April 2022, sejumlah 46 halte Transjakarta direvitalisasi. Halte-halte yang menjadi prioritas adalah halte yang padat dan sudah tak bisa menampung pengguna, halte yang berumur tua, halte bus yang terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti stasiun MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Jabodetabek, serta halte yang berlokasi di pusat keramaian seperti pasar, terminal, maupun sekolah. Kemudian, pada Mei 2023 lalu, PT Transportasi Jakarta kembali melakukan revitalisasi halte bus. 

Bus Listrik Transjakarta

Inovasi lainnya dari tata kelola mobilitas di Jakarta, yakni transportasi umum berbasis listrik. Pada Maret 2022, PT Transjakarta mengoperasikan 30 bus listrik pertamanya. Pengadaan bus listrik Transjakarta ini diharapkan dapat menciptakan mobilitas yang sustainable (berkelanjutan) seiring dengan peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Smart Mobility dan Penerapannya di Jakarta

Sistem Pembayaran Terintegrasi JakLingko

Tak hanya infrastruktur yang dibangun, kehadiran JakLingko pun menjadi penerapan smart mobility dari segi pembayaran yang terintegrasi. Beberapa sistem pembayaran terintegrasi yang sudah dikembangkan sejauh ini, yaitu: 

  • Kartu Uang Elektronik dari berbagai penyedia yang sudah distandarisasi menjadi kartu transportasi bagi berbagai moda.
  • Aplikasi JakLingko yang memungkinkan pengguna membeli tiket dalam bentuk kode QR.
  • Tarif integrasi maksimal Rp10.000 yang lebih terjangkau dengan menerapkan syarat dan ketentuan. 

Harapannya, beragam inovasi smart mobility ini dapat memudahkan masyarakat dalam bermobilitas, meningkatkan minat mereka untuk menggunakan transportasi umum sebagai alternatif dari kendaraan pribadi, dan dalam jangka panjang bisa menekan angka kemacetan serta polusi udara yang menjadi tantangan besar bagi Jakarta. 

Implementasi Smart Mobilitydi Kota Lain 

Smartcitizen sudah mengetahui bagaimana Jakarta menerapkan smart mobility dalam perjalanannya menuju kota cerdas. Nah, agar memiliki referensi yang lebih luas tentang smart mobility, mari menengok penerapan smart city kota-kota lainnya dari beragam negara.

Berlin, Jerman: Pengutamaan Pejalan Kaki dan Pesepeda

Sebagai salah satu pionir dalam mobilitas urban, kota Berlin memiliki transportasi umum yang ekstensif dan masyarakatnya pun rendah ketergantungan pada kendaraan pribadi. Berlin menjadi kota pertama di Jerman yang memprioritaskan pesepeda dan pejalan kaki dibandingkan pengguna kendaraan pribadi.

Mengutip Smart Change Jakarta, tingkat kepemilikan kendaraan pribadi di Berlin hanya 328 kendaraan per 1.000 residen. Sementara, tingkat kepemilikan sepeda di Berlin mencapai 846 sepeda per 1.000 residen. Dalam melakukan perjalanan lokal, warga Berlin pun lebih banyak yang berjalan kaki, yakni sebesar 32%. Disusul dengan menaiki kendaraan pribadi sebesar 28%, naik transportasi umum 27%, dan bersepeda 13%. Dengan kondisi ini, durasi rata-rata perjalanan untuk mencapai 6 kilometer sekitar 23 menit. Artinya, sudah terbangun integrasi yang baik dari transportasi dan penggunaan lahan.  

Dari sisi infrastruktur, pada 2015, pemerintah kota Berlin membangun 285,8 kilometer jalur sepeda di jalan raya, 963,4 kilometer jalur sepeda khusus, dan 106,1 kilometer jalur sepeda dan pejalan kaki. Kini, Berlin memiliki 43 jalur kereta api, 22 jalur trem, serta 151 jalur multibus. 

Baca juga: 

Oslo, Norwegia: dari Kendaraan Bebas Emisi hingga Tanpa Pengemudi

Berdasarkan IMD Smart City Index Report, Oslo menduduki peringkat kedua pada Top 20 kota cerdas di dunia. Berkolaborasi dengan pemerintah kota Oslo, startup Urban Sharing mengembangkan platform perangkat lunak untuk bike-sharing atau rental sepeda. Aplikasi ini telah diintegrasikan langsung dengan sistem transportasi Oslo melalui Oslo City Bikes, sehingga masyarakat mudah meminjam sepeda sebagai opsi kendaraan untuk bermobilitas. 

Selain bike-sharing, Oslo juga menerapkan inovasi smart mobility lainnya, seperti bus, kapal, minibus, dan taksi di bawah naungan perusahan Rute yang akan dirancang sepenuhnya bebas emisi pada dekade mendatang. Inovasi ini menggunakan perangkat lunak open source dan siap pakai.

Oslo juga telah memasuki fase smart mobility yang lebih ekstensif lagi dengan menghadirkan bus otonom, hasil kolaborasi Oslo Municipality, the Norwegian Public Roads Administration, Rute, dan Holo. Kendaraan otonom sendiri merupakan kendaraan yang dapat beroperasi dan bergerak tanpa perlu input atau bantuan dari manusia. Bahkan, rute percobaan dari bus otonom ini telah diadakan pemerintah kota Oslo sejak 2019. 

Gimana, sudah lebih mengenal smart mobility dan penerapannya di Jakarta serta kota-kota lainnya? Kalo kamu tertarik menengok inovasi smart mobility ataupun pilar smart city lainnya dari kota-kota cerdas di dunia, Jakarta Smart City akan membahasnya dalam artikel terpisah. Buat cari tahu informasismart city selengkapnya, kamu bisa kunjungi situsJakarta Smart City.

Sementara itu, supaya kamu bisa menjadi bagian dari praktik smart mobility, yuk pakai fitur Transportasi Publik di JAKI buat cek rute, jadwal, hingga tarif transportasi umum! Unduh JAKI di Google Play Storeatau Apple App Store, gratis.

Artikel Smart Mobility Lainnya

Mau ke taman di Jakarta? Naik transportasi publik aja! Gampang, kok. Yuk, cek daftar taman-taman yang dekat dari halte atau stasiun!

Rute MRT Jakarta akan bertambah! Pembangunan Fase 2 dan 3 akan membentang untuk Lintas Utara–Selatan dan Lintas Timur–Barat. Cek di sini!

Pin prioritas Transjakarta membantu penumpang prioritas diidentifikasi dan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan. Cek cara mendapatkannya di sini.

Kunjungan dan Misa Akbar Paus Fransiskus akan diselenggarakan 4 dan 5 September. Cek pengalihan lalu lintas hingga rute Transjakarta di sini.

Jangan langsung pergi. Setelah tap out, silakan minta stempel stasiun MRT Jakarta. Cek caranya di sini, yuk!

Kamu sering naik Transjakarta? Per Agustus 2024, beberapa haltenya punya nama dan wajah baru, lo. Yuk, baca di sini supaya enggak ketinggalan!