Apa Itu Food Waste? Yuk, Mulai Kurangi!
Pernahkah kamu membeli makanan dengan niat menghabiskannya, tetapi akhirnya malah terbuang? Tanpa disadari, kebiasaan seperti ini berkontribusi ke sampah makanan ataufood waste. Sebenarnya, inilah suatu masalah yang sering luput dari perhatian. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi food waste? Yuk, simak panduan praktisnya!
Â
Contoh food waste. Sumber: Freepik
Â
Pentingnya Mengurangi Food Waste
Semua bahan makanan yang akhirnya batal untuk dikonsumsi dianggap sebagai sampah makanan atau food waste. Rupanya, sisa makanan menjadi penyumbang sampah terbanyak di Indonesia selama 2024. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 40,91% dari total sampah di Indonesia adalah sisa makanan. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dari sampah plastik! Selain berdampak pada lingkungan, membuang makanan juga berarti menyia-nyiakan sumber daya seperti air, energi, dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya.
Mengurangi food waste memiliki dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Ini disebabkan karena sumber daya yang sebelumnya terbuang dapat dialokasikan untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan pangan juga bisa meningkat, bermanfaat untuk mengatasi masalah kelaparan dan malnutrisi. Selain itu, pemborosan makanan berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. Inilah yang mengurangi tekanan sumber daya alam seperti lahan dan air.Â
Proses produksi makanan memerlukan banyak sumber daya, termasuk air, energi, dan lahan. Nah, dengan mengurangi food waste, pemborosan makanan juga bisa berkurang dan pemanfaatan sumber daya menjadi lebih efisien.Â
Â
Cara Gampang Mengurangi Food Waste
Mengurangi food waste bukan hanya tentang menyelamatkan sisa makanan, tetapi juga bagian dari kebiasaan hidup yang lebih bijak dan berkelanjutan. Dengan perencanaan yang lebih baik dan kebiasaan konsumsi yang lebih sadar, kita bisa menghemat bahan makanan. Pengelolaan food waste yang tepat juga bisa memberikan dampak positif untuk lingkungan.
Saat Ramadan seperti sekarang, tantangan dalam mengelola makanan semakin terasa. Dengan menerapkan kebiasaan yang tepat, kita bisa menikmati hidangan sahur dan berbuka dengan lebih bijak tanpa menghasilkan terlalu banyak food waste. Berikut beberapa cara mudah yang bisa diterapkan sehari-hari untuk menguranginya:
maggot. Maggot mengonsumsi sampah organik dan mengolahnya di dalam tubuh menjadi minyak organik, yang sebagian besar terdiri dari senyawa lemak, seperti asam laurat. Minyak tersebut pun bisa diekstrak untuk dijadikan bahan baku kimia yang bernilai: pupuk, minyak nabati, dan pakan ternak berprotein.
Â
Penyebab sampah makanan atau food waste. Sumber: Jakarta Smart City
Â
Ada Sampah? Lapor!
Sebagai Smartcitizen yang peduli, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan mengurangi sampah yang dibuang sembarangan. Food waste pun menjadi salah satu jenis sampah yang bisa mencemari lingkungan.
Kalau kamu menemukan sampah yang dibuang sembarangan, jangan ragu untuk melapor! Kamu bisa memanfaatkan fitur Laporan Warga di aplikasi super JAKI secara gratis. Ada kanal-kanal aduan resmi lainnya yang bisa digunakan. Semuanya terintegrasi di sistem Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi Jakarta. Dengan melaporkan masalah ini, kita turut berkontribusi dalam menjaga Jakarta tetap bersih dan nyaman bagi semua. Ayo, jaga kebersihan bersama dan mari berbagi informasi yang bermanfaat! Jika kamu butuh informasi lainnya seputar Jakarta, jangan lupa ikuti @jsclab.
Â
Baca juga:
- Begini Cara Bijak Mengelola Sampah Elektronik
- Buang Sampah Elektronik? Halte Transjakarta Punya Fasilitasnya
Â
Melapor tentang sampah di Jakarta lewat kanal-kanal aduan Cepat Respon Masyarakat (CRM). Sumber: Jakarta Smart City