Mengapa Cuaca Jakarta Terasa Panas?

Oleh:Eva Simorangkir

Editor:Ramdan Malik Batubara, Aditya Gagat Hanggara

17 Okt 2023

Cuaca panas yang lagi terjadi di Jakarta bisa menjadi hal yang tidak nyaman. Smartcitizen juga ngerasain, kan? Suhu udara ini pun bisa membuat kita merasa gerah dan lelah. Namun, perlu kita pahami bahwa cuaca panas adalah fenomena alam yang disebabkan oleh faktor seperti fase hangat El Niño.  Supaya lebih jelas, kita bahas bersama-sama, yuk!

 

Mengapa cuaca Jakarta terasa panas? Foto seorang perempuan sedang memakai payung di bawah terik matahari, sekitarnya ada tumbuhan hijau

Foto: Faith Arighi Arsyadi/Jakarta Smart City

 

Sekilas Tentang El Niño

El Niño adalah fase hangat yang berkembang di permukaan Samudera Pasifik tropis bagian timur. Fase ini menjadi pola iklim dari fenomena yang lebih besar, yaitu El Niño–Osilasi Selatan (El Niño–Southern Oscillation/ENSO). Nah, jika El Niño adalah fase hangatnya, La Niña menjadi fase dingin dari fenomena tersebut.

Baca juga: La Niña dan Potensi Hujan Jakarta

Nama El Niño sebenarnya berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “anak laki-laki”, berdasarkan nama Yesus Kristus yang baru lahir. Nama fase El Niño pun digunakan karena fase ini terjadi mendekati Natal.
 

Pengaruh El Niño pada Cuaca

Mengapa El Niño bisa membuat cuaca panas? Ini disebabkan karena air hangat menyebar lebih dekat ke permukaan dan lepas ke atmosfer. Nah, panas yang terlepas inilah yang mengakibatkan udara panas. 

 

Kondisi suhu laut El Niño yang bisa membuat cuaca panas karena air hangat menyebar lebih dekat ke permukaan dan lepas ke atmosfer. Panas yang terlepas inilah yang mengakibatkan udara panas. Sumber: NOAA/BBC


Kondisi suhu laut El Niño. Sumber: NOAA/BBC

 

Perlu diingat juga El Niño berpengaruh pada suhu laut dan cuaca lokal, mulai dari Australia hingga Amerika Selatan dan sekitarnya. Intensitas El Niño bervariasi dari 27ᵒC hingga 28ᵒC dengan rata-rata 27,71ᵒC. Intensitas ini diukur oleh ONI (Oceanic Niño Index) yang digunakan oleh para ilmuwan.

 

El Niño di Indonesia 2023

Lembaga meteorologi dunia memprediksi bahwa El Niño akan menjadi lebih kuat. Supari, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengatakan, “Untuk periode sampai November 2023, El Niño kemungkinan masih level moderat, tetapi NOAA telah menyatakan ada peluang lebih dari 70% El Niño bakal berkembang menjadi strong.” 

Kondisi yang dianggap kuat (strong) ini terjadi pada musim gugur, sekitar Desember, Januari, dan Februari. Namun, dampaknya di Indonesia diharapkan akan berkurang saat mulai musim hujan. “Periode El Niño dengan kondisi strong ini diprediksi hanya singkat dan itu pas musim gugur, ketika di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Karena itu, dampak El Nino kuat ini di Indonesia akan menurun,” ujar Supari.
 

Tips Menghadapi Cuaca Panas

 

Tips menghadapi cuaca panas, foto seorang perempuan sedang berbaring di atas rumput taman di Jakarta yang rindang, beralaskan kain piknik

Foto: Safina Zora Hassanah/Jakarta Smart City

 

Cuaca panas bisa menjadi tantangan terhadap daya tahan tubuh kita. Terkadang, hal ini pun bisa bikin kita enggak nyaman. Namun, sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa bantu kamu menghadapinya, lo! Di bawah ini ada tipsnya, bahas bersama-sama, yuk!

  1. Minum air

Cuaca panas mengakibatkan kehilangan cairan tubuh. Kalau dibiarkan terus-menerus, kamu bisa dehidrasi, lo! Jadi, jangan lupa buat minum air, ya.

  1. Pilih pakaian yang berbahan tipis

Jika badanmu terlalu banyak menyimpan panas, kamu tidak akan nyaman beraktivitas. Maka, akan lebih baik kalau kamu mengenakan pakaian berbahan tipis yang menyerap keringat

  1. Berteduh di ruangan rindang

Saat berada di ruangan terbuka, cobalah cari tempat yang terlindungi dari sinar matahari. Kamu bisa beraktivitas di taman-taman rindang, dikelilingi pepohonan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti taman dan hutan kota telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta, diupayakan untuk terjangkau dengan berjalan kaki. Per Oktober 2022, tercatat lebih dari 420 taman dibangun dan direvitalisasi. Selain itu, terdapat lebih dari 200.000 pohon ditanam. Tertarik untuk cari Ruang Terbuka Hijau terdekat di Jakarta? Kamu bisa manfaatin fitur-fitur di JAKI, seperti fitur Peta, lo!

Baca juga: Cari Taman buat Healing Pakai JAKI


  1. Sediakan aksesori yang membantu

Enggak ada salahnya kalau kamu bawa aksesori yang bisa melindungi kamu. “Alat-alat perang” seperti topi, payung, atau kacamata bisa menghalangi kamu dari paparan langsung sinar matahari. Selain itu, mengoleskan tabir surya (sunscreen) bisa mengurangi risiko kerusakan kulit akibat cuaca panas. Kamu juga bisa selalu sediakan kipas tangan untuk menghasilkan aliran udara. Dengan ini, kamu pun dapat mendinginkan diri!

  1. Gunakan transportasi publik 

Penggunaan transportasi publik adalah salah satu praktik ramah lingkungan. Dengan begini, emisi gas buang dari setiap transportasi pribadi pun berkurang, sehingga hawa panas ikut menurun.

Seperti itulah penjelasan tentang cuaca panas yang sedang terjadi. Sambil menunggu keadaan membaik, ambil langkah-langkah efektif di atas untuk menghadapinya, yuk! 

Selain itu, mari kita ingat betapa penting menjaga lingkungan saat kita beradaptasi dengan cuaca seperti saat ini. Bahkan, dengan tindakan sederhana seperti mengurangi emisi karbon dan menghijaukan kota, kita dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan bumi kita.  Jangan lupa untuk menjaga diri ya, Smartcitizen.
 

Penulis dan Editor

Artikel Smart Environment Lainnya

Bertransformasi menjadi kota global, Jakarta perlu terus menjaga lingkungannya. Inilah hal-hal yang dilakukan supaya emisi karbon berkurang.

Mau berkebun di Jakarta? Bisa! Dengan urban farming, berkebun menjadi mudah, sekaligus memberikan manfaat lain. Bahas di sini, ya!

Sampah elektronik berbahaya jika tidak dikelola secara baik. Kamu bisa membuangnya di dropbox halte Transjakarta. lo. Cek selengkapnya di sini!

Jakarta punya platform baru untuk pantau kualitas udara! Dengan mengakses udara.jakarta.go.id, kamu bisa cek kualitas udara di 31 titik Jakarta.

Memiliki kawasan pesisir, Jakarta Utara menjadi lokasi NCICD. Proyek ini berguna sebagai solusi banjir dan peningkatan kualitas hidup warga.

RDF Plant Jakarta di Rorotan merupakan tempat pengelolaan sampah, mengubahnya menjadi bahan bakar alternatif. Yuk, intip inovasi dari Jakarta ini!