Ketika kita berpikir tentang sebuah kota apa saja di berbagai belahan dunia, kita akan membayangkan bagaimana rupa kotanya, orang-orangnya, kekhasan yang dimilikinya, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kota tersebut. Ketika mendengar kota New York, misalnya, kamu mungkin terbayang rupa kotanya yang penuh gemerlap cahaya malam dengan segala kesibukannya. Kamu juga mungkin pernah melihat kaos bertuliskanI love NY yang begitu lekat citranya dengan New York. Selain New York, kamu mungkin sudah kenal dengan slogan I amsterdam dengan tulisan “I am” yang berwarna merah atau citra kota Seoul, Korea Selatan yaitu I·SEOUL·U. Jika kota-kota itu punya city branding atau penjenamaan kota yang melekat dengan mereka, lantas, apakah Jakarta juga punya?

Jakarta Mempersembahkan +Jakarta (Baca: Plus Jakarta)

Plus Jakarta merupakan wadah penggerak untuk memantik kolaborasi di level masyarakat dan kota agar berdampak positif bagi Jakarta. Plus Jakarta tidak hadir sebatas logo saja, namun juga sebuah identitas bahwa Jakarta adalah sebuah kota kolaborasi. Untuk berkenalan lebih dalam, Jakarta Smart City sempat berbincang dengan William Reynold yang merupakan perwakilan tim Plus Jakarta.

“Semua orang Punya Dampak”

Sejak resmi terbentuk dan tercantum dalam Pergub No. 58 Tahun 2020 pada 22 Juni 2020, +Jakarta punya visi dan misi di balik gerakan city branding ini. Visi +Jakarta adalah menciptakan semangat persatuan menuju sebuah kota yang kuat melalui kolaborasi. Bersama-sama menciptakan perubahan, inovasi, dan menorehkan sejarah baru bagi Jakarta. 

Sebagai bagian dari tim +Jakarta, William menambahkan, yang melatarbelakangi visi +Jakarta adalah sebuah keyakinan bahwa semua orang punya dampak. “Satu value yang kita tanamkan di Plus Jakarta adalah semua orang punya dampak. Kita tidak bicara besar kecil dampak tersebut. Ketika dikolaborasikan, dampak itu akan semakin besar dan semakin bergaung.” jelas William.

Selain visi tersebut, +Jakarta juga punya misi untuk berusaha hadir sebagai titik temu yang mempertemukan kolaborasi bagi siapa saja, berupa kegiatan sederhana dan tidak perlu pelik. 

“Menggaungkan Semangat”

Sejak berdiri pada 2020 hingga kini, +Jakarta telah melakukan berbagai kolaborasi. William mengungkapkan, kolaborasi yang sudah terlaksana dari BUMD seperti Ancol dan LRT, sampai komunitas dan media lainnya. Di antara kolaborasi yang telah terjalin adalah kolaborasi Menjadi Manusia +Jakarta. Menjadi Manusia punya semangat di bidang isu kesehatan mental. Nah, hal ini digaungkan oleh Jakarta dalam bentuk iklan layanan masyarakat dan kontribusi lainnya. 

Kerja sama Ancol +Jakarta menghadirkan konten video podcast dengan tema-tema menarik untuk dibahas. Kamu dapat menontonnyadi sini. Kemudian, kolaborasi lain adalah dengan Grow Up Indonesia yang sama-sama berkampanye #KitaBerhakAman, berlangsung kini hingga 10 Desember 2021.

William menekankan bahwa +Jakarta ini ingin menggaungkan semangat yang sudah ada dalam diri setiap orang, komunitas, atau lembaga untuk kemudian dikenalkan kepada masyarakat luas. Agar masyarakat bisa tahu, kalau ada hal-hal baik di Jakarta dan Jakarta terbuka dengan berbagai kolaborasi. 

“Memperkenalkan, Mempertemukan, Merayakan”

Meski sudah berdiri sekitar satu tahun setengah, masih banyak yang bertanya-tanya tentang +Jakarta. Maka, digagaslah Festival #IniJakarta yang bertujuan untuk memperkenalkan, mempertemukan, dan merayakan kolaborasi di Jakarta. Festival ini berlangsung pada 3-5 Desember 2021 di Lapangan Banteng, Jakarta. 

Dalam festival ini, Gubernur Anies Baswedan secara resmi memperkenalkan +Jakarta. Selain itu +Jakarta pun akan memperkenalkan kolaborator-kolaborator yang sudah maupun sedang berkolaborasi dengan Jakarta. Dalam upaya +Jakarta memperkenalkan kolaborasi yang sudah terjalin, dibuatlah sebuah buku Jakarta Community Guidebook yang berisi 64 komunitas di Jakarta yang dapat diakses oleh siapa saja dan dibagikan secara gratis. 

IniJakarta juga menjadi sebuah ruang yang mempertemukan 20 komunitas untuk menyampaikan program dan semangatnya kepada warga Jakarta agar tertarik untuk sama-sama berkolaborasi. Selain itu, #IniJakarta mempertemukan pula karya fotografi bertemakan resiliensi dan kolaborasi di suatu ruang yang bertajuk Sudut Pandang Jakarta yang berisi 50 foto pilihan.